Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Sufmi Dasco Ahmad menuturkan Ketua DPR Ade Komarudin termasuk LGBT, Lelaki Ganteng Banyak Teman. Hal itu disampaikannya menanggapi dugaan gratifikasi yang diterima Ade Komarudin yang diadukan ke MKD.
"Ketua DPR ini kan LGBT, Lelaki Ganteng Banyak Teman. Saking gantengnya banyak yang suka, banyak yang enggak," ujar Sufmi Dasco Ahmad di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Rabu (24/2)
Kemarin siang, Ade Komarudin diadukan Lembaga Advokasi Kebijakan Publik ke MKD karena diduga menerima gratifikasi fasilitas penggunaan fasilitas pesawat mewah untuk berkeliling. Diduga, seorang pengusaha asal Kalimantan yang memberikan fasilitas pesawat mewah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan ke MKD, Koordinator LAKP M. Adnan hanya menyerahkan dua lembar foto Ade Komarudin bersama sejumlah kader Golkar seperti Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto, Ahmadi Noor Supit, MS Hidayat, Misbakhun dan Firman Soebagyo. Mereka merupakan pengurus Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).
Dasco mengatakan MKD memberikan kesempatan kepada pengadu melengkapi alat bukti tersebut. MKD pun terus memverifikasi motif dan
legal standing dari aduan tersebut. Menurutnya, setiap aduan ke MKD akan selalu adanya kemungkinan motif politik yang mendasari hal tersebut.
"Kalau menurut saya, seluruh kemungkinan selalu ada. Mau motif politik atau pun laporan," katanya.
Ade Komarudin merupakan salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar. Pemilihan pengganti Aburizal Bakrie ini akan dilakukan dalam forum Munas yang diperkirakan akan diselenggarakan pada April 2016.
Sebelumnya, Legislator Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan aduan ke MKD adalah kampanye hitam. Dia menuturkan pesawat mewah itu merupakan miliknya. Pesawat tersebut milik PT Kodeco-Jhonlin dimana Bambang merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan penerbangan tersebut sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Karenanya, LAKP pun telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pencemaran nama baik. Laporan itu diberikan Baladhika Karya kemarin (23/2).
(bag)