Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama semakin kuat dalam hal elektabilitas. Dia melihat bekas Bupati Belitung Timur itu akan menentukan sendiri siapa yang bakal menjadi pendampingnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 setelah dikunjungi Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Menurut Haris, kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kemarin dimaksudkan sebagai penjajakan. Keduanya katanya hanya bisa menawarkan kepada Ahok bila orang nomor satu di Jakarta itu ingin menggaet salah satu di antara kedua figur tersebut. “Ganjar dan Emil (Ridwan Kamil) sulit menandingi Ahok. Meski Emil populer dia belum tentu dipilih,” kata Haris, Jumat (26/2).
Pada Pilkada 2012, Gubernur terpilih waktu itu Joko Widodo berpasangan dengan Ahok. Kedua pasangan ini diusung partai-partai seperti PDIP dan Gerindra. Haris melihat suasananya saat ini berbeda. Alasannya karena waktu itu lawannya hanya Fauzi Bowo. Sekarang, katanya Ahok yang lebih menentukan siapa yang bakal menjadi pendampingnya. “Ahok tidak ada lawan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok masih berkukuh maju lewat jalur independen meski dukungan sudah didapatnya dari Partai Nasdem, Hanura, dan PAN. Menurut Haris, dukungan dari Teman Ahok menjadi kunci bagi sang petahana agar dia mendapatkan dukungan lebih besar dari partai politik.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah memastikan bakal kembali berlaga dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Nama beken lain, Ridwan Kamil yang kini menjabat sebagai Wali Kota Bandung, menyatakan bakal mengumumkan keputusannya soal Pilkada Jakarta pekan depan. Sementara nama lain yang tak kalah tenar, Ganjar Pranowo meski baru sebatas bercanda, menyatakan akan segera mengambil keputusan.
Ketiganya kebetulan kemarin bertemu di Balai Kota, tempat Ahok berkantor sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai tuan rumah, Ahok mengaku sedikit membahas soal Pilkada DKI Jakarta bersama dua tamunya itu. Khusus dengan Ganjar, Ahok mengaku bicara soal peluang dirinya diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai asal Ganjar.
Entah serius atau tidak, Ahok menyebut, jika PDI Perjuangan tak mengusungnya dalam Pilkada mendatang, maka akan menjagokan Ganjar.
"Saya katakan Pak Ganjar akan dimajukan PDI Perjuangan jika mereka tak dukung saya," kata Ahok.
Jika memang hal tersebut yang terjadi, maka bakal terjadi persaingan dengan Ganjar yang disebut Ahok sebagai salah satu kader terbaik partainya.
Namun persaingan yang terjadi adalah persaingan sehat. "Bersaing program," ujar Ahok.
Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Kamil mengatakan bakal memutuskan bakal maju atau tidak dalam Pilkada Jakarta pada Senin pekan depan.
(bag)