Panglima TNI Teken Pakta Pertahanan Proxy War Media

Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Feb 2016 22:22 WIB
Proxy War berperang di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak terlihat karena menggunakan segala macam cara.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) didampingi jajaran petinggi TNI. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman menandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media dengan CEO TV BMW (Berita Mitra Warga) Media Group Arvin Miracelova serta 11 lembaga dan organisasi dalam rangka memerangi ancaman Proxy War Media.

Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G dalam keterangannya yang diterima CNN Indonesia.com mengatakan penandatangan dilakukan di ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2).

Ke-11 lembaga dan organisasi itu adalah Produksi Film Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Persatuan Guru Republik Indonesia, Ikatan Penerbit Indonesia, Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia, Indonesian Cable Television Association, Komisi Corporation Social Responsibility Nasional, Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil, Buqu Global, NIN Media, dan Dewan Masjid.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyatakan selain penandatangangan Pakta Pertahanan Proxy War Media, juga dilaksanakan nota kesepahaman antara TV BMW dengan delapan lembaga dan organisasi yaitu Produksi Film Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Persatuan Guru Republik Indonesia, Ikatan Penerbit Indonesia, Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia, Indonesian Cable Television Association, Komisi Corporation Social Responsibility Nasional, dan Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil.
 
Berlin melanjutkan TNI dan TV BMW bersama dengan stakeholder melakukan kegiatan program inkubasi pembinaan konten televisi dalam pemberdayaan yang berwawasan nasionalis religius.  Salah satunya melalui program tayangan Pondok Cerdas Warga sebagai sarana bagi masyarakat untuk pembelajaran konten positif dan mengajak masyarakat untuk membangun konten dan mengangkat potensi lokal yang edukatif.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa ancaman Proxy War semakin nyata dan dilakukan dengan langkah yang soft serta tidak melanggar HAM.

“Proxy War berperang di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak terlihat karena menggunakan segala macam cara dan yang paling efektif adalah menggunakan media,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, untuk menghadapi semua itu maka perlu ada media yang dapat menyeimbangkan namun dengan biaya yang murah dan dapat menjangkau semuanya. Hal itulah yang dilakukan TNI dengan menjalin kerja sama dengan masyarakat dan media.

“Saya bangga kita semua berbuat yang terbaik dan berani mengambil sikap yang tulus ikhlas untuk kemajuan bangsa Indonesia, karena memang TNI tidak bisa melaksanakan tugas pokoknya melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia sendirian,” tutur Gatot.
 
Acara penandatanganan Pakta Pertahanan Proxy War Media juga dihadiri antara lain Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan, Pangkostrad Letjen TNI Letjen Edy Rahmayadi, para Asisten Panglima TNI, Kepala Dinas Penerangan Angkatan, beberapa pejabat teras Mabes TNI dan Angkatan. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER