Lima WNI Korban Perdagangan Manusia di Turki Dipulangkan

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2016 20:42 WIB
Kementerian Luar Negeri memulangkan lima orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari Istanbul, Turki, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia.
Ilustrasi perdagangan manusia. (Pixabay/Sammisreachers)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri memulangkan lima orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari Istanbul, Turki, yang diduga menjadi korban perdagangan manusia. Mereka telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu (6/3).

"Mereka didampingi pejabat konsuler KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Istanbul. Mereka sebelumnya disekap oleh sindikat perdagangan manusia asal Suriah di Istanbul, Turki," seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri yang diterima CNNIndonesia.com.

Dari Bandara Soekarno-Hatta, mereka digiring ke Rumah Perlindungan Trauma Center Kementerian Sosial di daerah Bambu Apus untuk menjalani perawatan medis dan mental.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Salah seorang dari lima korban ini, berinisial AS, memohon kepada kementerian agar bisa menangkap dan menghukum pelaku sindikat perdagangan manusia.

Unit Trafficking Bareskrim Polri menyatakan bakal menyelidiki dugaan sindikat pengirim WNI ke Turki.

Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan korban. Merujuk UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (UU TPPO), pelaku perdagangan manusia terancaman hukuman maksimal 15 tahun dan denda sampai dengan Rp600 juta.


Lima orang ini bernasib sama dengan enam orang lain yang telah dipulangkan sebelumnya pada 3 Maret 2016. Mereka dibekap dan mengalami luka ringan akibat kekerasan fisik.

Tiga dari sebelas orang ini sempat melarikan diri dari tempat kejadian perkara di Istanbul. Kemudian, ketiganya melaporkan ke KJRI Ankara dan ditindaklanjuti oleh KJRI Istanbul bersama dengan Kepolisian setempat.

"Polisi juga berhasil menangkap 9 orang pelaku penyekapan yang semuanya merupakan warga negara Suriah," ujarnya. (adt)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER