Banyuwangi, CNN Indonesia -- Kepala Syahbandar Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Ispriyanto mengatakan, sejauh ini bangkai kapal Rafelia II jenis "Landing Craft Tank" (LCT) yang tenggelam di perairan Selat Bali tidak mengganggu pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Kapal Refelia II saat ini telah tenggelam hingga ke dasar laut.
"Bangkai kapal berada di dasar laut sehingga tidak memengaruhi arus lalu lintas pelayaran," tutur Ispriyanto di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (7/3), dikutip dari
Antara.
KMP Rafelia yang membawa penumpang 81 orang dan 27 kendaraan tenggelam di sekitar 250 meter dari bibir pantai
Banyuwangi Beach pada Jumat (4/3) sekitar pukul 13.09 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengangkatan bangkai KMP Rafelia diserahkan sepenuhnya kepada pemilik kapal, namun sejauh ini lokasi tenggelamnya kapal sudah diberi tanda oleh petugas," katanya.
Ispriyanto mengaku tidak tahu pasti apakah pemilik kapal akan mengangkat bakai yang sudah tenggelam atau tidak. "Jalur lalu lintas pelayaran di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk juga berjalan lancar selama proses evakuasi korban kapal tenggelam selama tiga hari terakhir, sehingga tenggelamnya KMP Rafelia tidak memengaruhi jalur penyeberangan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Denpasar Didi Hamzar yang ditunjuk sebagai
SAR Mission Coordinator KMP Rafelia mengatakan pihaknya fokus pada pencarian korban kapal tenggelam.
"Kalau masalah bangkai kapal dievakuasi atau tidak bukan kewenangan Basarnas karena kami hanya fokus pencarian korban kapal tenggelam saja," tuturnya.
Pihak Badan SAR menutup operasi pencarian korban KMP Rafelia II yang dilakukan di perairan Selat Bali jika sudah menemukan korban yang dinyatakan hilang sesuai data manifest kapal pada Minggu (6/3).
Lima jenazah korban yang sudah ditemukan yakni mualim kapal Puji Purwono, sopir truk Agus Tia, ibu beserta anaknya masing-masing Masruroh dan M. Romlan (18 bulan), serta I Gusti Made Suana yang tidak masuk dalam daftar manifest KMP Rafelia.
Tim gabungan penyelam dari Basarnas, TNI AL, dan Satpol Air Polres Banyuwangi menemukan jenazah di ruangan anjungan KMP Rafelia II dalam posisi masih memegang kemudi.
"Di anjungan sesuai prediksi semula, kemungkinan nakhoda. Jadi posisi dia berada di belakang kemudi, hingga akhir hayatnya masih memegang kendali," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (DanLanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan usai evakuasi, Minggu (6/3/2016).
Jenazah yang ditemukan telah dievakuasi dari bangkai kapal dan dibawa ke tepi pantai Ketapang dengan kapal milik TNI AL Banyuwangi. Jenazah yang dimasukkan ke dalam kantong mayat dibawa ke RSUD Blambangan.
(rdk)