Banyuwangi, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menghentikan pencarian korban tenggelamnya kapal KMP Rafelia II di Bali. Buruknya kondisi arus perairan di Selat Bali membuat proses pencarian dihentikan untuk sementara waktu.
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus mengatakan, kecepatan arus perairan berada di atas 5 knot. Sementara ini, timnya tidak bisa meneruskan proses pencarian karena kondisi tersebut mempersulit para penyelam dalam melakukan penyisiran di laut.
"Sangat berbahaya bagi para penyelam bisa terseret arus, kapal bergoyang juga akan membahayakan," ujar Ivan seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (5/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tim Basarnas tetap melakukan pencarian melalui jalur udara. Mereka menyisir di setiap permukaan laut. Titik pencarian dipusatkan di sekitar 2 mil laut dari utara ke selatan. Sebab menurut timnya, pada sore hari arus perairan mengarah ke selatan.
Pencarian melalui jalur udara dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya korban. Ivan menduga, nakhoda masih berada di dalam kapal.
"Konsentrasi kami mencari nakhoda kapal. Sampai saat ini masih belum kami temukan, mungkin masih ada di anjungan," ujarnya.
Selama proses pencarian di jalur perairan, tim Basarnas dibantu Satuan Polisi Air Polres Jembrana dan TNI Angkatan Laut. Penyisiran dilakukan di wilayah perairan kabupaten Jembrana hingga lokasi tenggelamnya kapal di perairan dekat Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tim gabungan menggunakan kapal boat berukuran kecil dan dua kapal besar dari Basarnas. Sementara tim penyelam dibantu oleh personel TNI AL.
Selama pencarian, tim penyelam menemukan empat orang korban yang telah meninggal dunia. Dari keempat korban itu, seorang diketahui bernama Tia Agus Miharja. Berdasarkan SIM B yang ditemukan bersamaan dengan jenazah, korban tinggal di Joglo, RT 4 RW 2, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Sementara jenazah lainnya diketahui bernama Masturoh dan anaknya, Romlan, yang masih berumur 18 bulan. Sedangkan satu jenazah lagi diduga sebagai anak buah kapal lantaran mengenakan seragam.
Saat ini seluruh korban ditangani tim identifikasi di Rumah Sakit Umum Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kemarin, kapal Rafelia II tenggelam sekitar pukul 13.05 WIB. Kapal barang itu tengah berlayar dari Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kapal yang memuat 30 kendaraan besar diduga tenggelam karena mengalami kebocoran.
(rdk)