Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dikenal sebagai sosok yang 'ceplas-ceplos', tegas dan sering melontarkan cerita humor saat berbicara di muka umum.
Terbaru, Ahok bercerita mengenai kondisi saat dia bekerja di hadapan kader Partai Hanura dalam acara deklarasi dukungan kepada dirinya.
Ahok berkata, kondisi ruangan tempat dia bekerja penuh sesak. Sebab, dia harus berbagi tempat dengan staf dan peserta magang di Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program magang di DKI Jakarta sendiri, kata Ahok, ditujukan sebagai bentuk keterbukaan pemerintahannya kepada publik. Program ini pun menuai antusiasme tinggi dari masyarakat yang mendaftar.
"Baru seminggu buka, yang daftar 2.700 orang dan kami hanya terima 30 orang," kata Ahok saat berpidato di hadapan kader Partai Hanura, kemarin.
Tak hanya itu, dengan memakai jaket spesial yang diberikan Hanura kepadanya, Ahok menuturkan salah seorang peserta magang lulusan universitas luar negeri sempat 'curhat' terkait betapa sulitnya diterima dalam program magang ini.
"Dia bilang, 'lebih gampang masuk Harvard daripada magang di tempat Bapak'," ujar Ahok menirukan percakapannya.
Sontak, cerita Ahok menuai tawa dari kader dan tamu undangan yang hadir. Dengan tutur bahasa yang tegas, Ahok terlihat berusaha meyakinkan kader Partai Hanura bahwa mereka tidak salah mendukungnya.
Selain itu, dia menceritakan hal lain. Dimana, saat musim penghujan, Ahok berkata kerap kali harus bangun tidur lebih awal untuk memantau kondisi banjir. Menurutnya, hal itu sebagai bukti bahwa dia benar-benar bekerja.
Satpam dan petugas kebersihan, ucap Ahok, mengetahui segala bentuk aktivitasnya selama di kantor.
"Saya bekerja, tidak terima suap, tidak berpihak. Satpam dan office boy. Semua orang tahu saya kerja berapa jam," ucapnya disambut riuh rendah suara dukungan kepada Ahok dan tepuk tangan dari para kader Hanura.
Saat ini, Ahok yang memutuskan maju sebagai calon independen dalam gelaran pemilihan gubernur 2017 mendatang, telah mengantongi dua dukungan dari Partai Hanura dan Nasdem.
Teman Ahok sebagai relawan, saat ini masih berupaya mengumpulkan kembali identitas warga Jakarta setelah sebelumnya mendapat 784.977 ribu KTP.
Dilansir dari situs temanahok.com, kini telah terkumpul 280.877 KTP untuk Ahok dan calon wakilnya Heru Budi Hartono, dari target minimum syarat yang ditetapkan KPU, yakni 532.000 KTP.
(bag)