Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Institute of Transformation Studies (Intrans) menunjukkan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pimpinan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai partai politik paling aktif kampanye di media sosial.
"Perindo menempati posisi teratas dengan jumlah aktivitas tertinggi, yakni 2.590 kali. Aktivitas hampir merata di seluruh platform," ujar Direktur Intrans Andi Saiful Haq di Jakarta, Rabu (30/3).
Intrans menggelar penelitian dengan metode triangulasi untuk memperoleh gambaran tentang perilaku pemilih di media sosial, terutama dari lima platform utama, yakni Facebook, Twitter, Instagram, Google+, dan YouTube.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intrans mengamati akun-akun resmi partai politik yang diinformasikan melalui iklan atau situs resmi partai tersebut. "Kami melakukan pengamatan terhadap konten berbentuk teks, video, gambar, dan lain-lain.”
Setelah Perindo, Partai Keadilan Sejahtera menjadi partai politik paling aktif berkampanye di media sosial dengan total 933 aktivitas yang juga merata hampir di seluruh platform. Namun aktivitas PKS di Facebook tidak seaktif di Twitter dan YouTube.
Berikutnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berada di papan tengah dengan capaian PSI sebanyak 892 aktivitas, sedangkan Gerindra 625 aktivitas.
Meski ‘cuma’ 625 aktivitas, Intrans mencatat aktivitas Gerindra di media sosial biasanya menerima banyak sekali komentar dari masyarakat.
"Partai Gerindra komentar banyak karena posisinya sebagai partai oposisi, sehingga peran oposisi digunakan dengan baik melalui foto dan meme. Itu mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat," kata Andi.
Sementara Partai Demokrat, PDIP, dan Nasdem baru memulai aktivitas mereka di media sosial. "Youtube dan Instagram belum dieksplorasi. Postingan belum dilakukan dengan strategi.”
Adapun Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), kata Andi, sama sekali tidak aktif di media sosial. "PKPI memulai dengan mengaktivasi fanpage dan situsnya," kata Andi.
(agk)