Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak terlalu khawatir dengan elektabilitas partainya, pasca penangkapan kadernya Mohammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (1/4).
Dia berharap OTT yang dilakukan oleh KPK terhadap Sanusi, tidak mengganggu elektabilitas Partai Gerindra yang akan menghadapi Pilkada 2017 khususnya di DKI Jakarta. Sebab, partainya konsisten dan tidak mentolerir kader yang tersangkut kasus hukum.
Anggota Komisi Hukum DPR itu juga mempersilahkan KPK mengusut secara tuntas jika ada kader Gerindra lain yang terlibat. "Itu silahkan saja KPK harus profesional mengusut," tuturnya di DPR RI, siang ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanusi masuk dalam daftar nama calon gubernur alternatif yang akan diusung partainya pada Pilkada 2017 di Jakarta.
Sanusi ditangkap oleh KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) tadi malam, Kamis (31/3). Ruangan Sanusi yang merupakan Ketua Komisi D di DPRD DKI Jakarta juga telah disegel oleh KPK.
"Dia memang masuk (daftar calon alternatif) tapi kami belum menentukan pilihan dan masih diinventarisir oleh DPD DKI," kata Dasco.
Sanusi merupakan satu dari empat bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Selain Sanusi, tokohlain adalah Sandiaga Uno, Mohamad Taufik dan Biem Benyamin.
Pada akhir Januari lalu, keempatnya menandatangani surat pernyataan maju ke pemilihan gubernur, bersaing dengan Gubernur petahana Basuki Tjahja Purnama.
Sanusi juga adalah adik dari Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Sanusi pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindr
(pit)