Jakarta, CNN Indonesia -- Dua politisi senior Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla dan BJ Habibie sudah pernah didatangi oleh calon-calon ketua umum Partai Golkar yang berniat meminta izin agar bisa maju di pemilihan yang rencananya digelar di Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar. Tak mau kalah dengan dua senior tersebut, Akbar Tandjung pun mengatakan dia juga telah didatangi oleh para calon ketua umum tersebut.
"Dari nama-nama yang sudah disebut ada beberapa ya (yang sudah bertemu), Setya Novanto, Idrus Marham, Airlangga Hartarto, dan Ade Komarudin sudah pernah bertemu," kata Akbar saat ditemui di kawasan Pancoran, Senin malam (25/4).
Akbar memang tak merinci kapan pertemuan itu terjadi, apakah saat nama-nama tersebut sudah mendeklarasikan diri atau belum. Namun yang dia ingat adalah nama Airlangga menjadi nama terakhir yang menyambangi dirinya beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang sebelumnya pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar tersebut lantas menegaskan bahwa dia telah memberi izin pada paar caketum tersebut untuk maju di pemilihan mendatang. Menurutnya, jika mereka berjalan sesuai aturan, maka izin itu akan selalu dia berikan.
"Saya beri izin mereka untuk maju sesuai aturan Golkar yang berkaitan dengan munas dan khususnya berkaitan dengan pencalonan," katanya.
Akbar sendiri mengaku memiliki kriteria sosok yang sebenarnya cocok untuk menjadi ketua umum partai berlambang beringin tersebut. Pertama, kata Akbar, orang tersebut haruslah memiliki prestasi dan dedikasi tinggi terhadap Partai Golkar.
Menurutnya dedikasi itu penting karena akan mempengaruhi citra dan kualitas dari orang tersebut. Citra sang caketum haruslah tanpa cela yang bisa berakibat buruk di masa mendatang.
Selain itu, lanjut Akbar, satu hal yang tak kalah penting adalah sosok ketua umum Partai Golkar tak boleh setengah-setengah dalam memimpin partai. "Harus all out," kata Akbar.
"Jangan dia memimpin dengan setengah-setengah karena itu akan sulit."
Sebelumnya, Ade Komarudin dan Idrus Marham telah menemui Jusuf Kalla dengan jeda tiga hari pada pekan lalu. Ade menemui Jusuf Kalla pada Rabu (20/4) sedangkan Idrus pada Jumat (22/4). Meskipun mendapat perlakuan berbeda, keduanya mengklaim telah mendapat izin dari pria No. 2 di Indonesia tersebut.
"Saya kan tak punya hak pilih, jadi biarlah anggota. Semuanya berjuang," kata Jusuf Kalla pekan lalu.
Munaslub Harus Segera DigelarTerlepas dari sosok-sosok yang akan bertarung di Munaslub Partai Golkar, Akbar Tandjung menyoroti belum jelasnya waktu pelaksanaan Munaslub. Terlebih, tanggal pelaksanaan Munaslun terus berganti mulai 7 Mei, 17 Mei, hingga yang terbaru adalah 25 Mei 2016.
Akbar Tandjung pun meminta agar waktu pelaksanaan Munaslub Golkar segera ditetapkan. Menurutnya sudah banyak orang yang menunggu kepastian kapan Munaslub akan digelar.
"Dalam beberapa waktu ini kan berubah-ubah, mudah-mudahan tak ada perubahan lagi karena semua orang menunggu," kata Akbar.
Sebelumnya Ketua Penyelenggara Munaslub Theo L. Sambuaga mengatakan, Munaslub akan diselenggarakan 25-27 Mei. Mundur dari penetapann Munaslub sebelumnya, yakni 17-21 Mei.
Pengunduran itu karena pantia menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi diagendakan berpidato dalam pembukaan Munaslub di Bali.
"Bapak Presiden itu 17-19 Mei kunjungan ke Eropa Timur," kata Theo di Gedung DPR RI, Selasa (19/4).
(les)