Semarang, CNN Indonesia -- Penyelidikan atas teror penembakan di Kota Magelang terus didalami. Polda Jawa Tengah ikut menerjunkan Tim Khusus untuk membantu Polresta Magelang dalam memburu pelaku.
"Kami sudah bentuk tim khusus, dari Polsek sudah diambil alih Polres. Tim Khusus dari Direktorat Kriminal Umum kita terjunkan", kata Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono usai melakukan pelepasan pejabat lama Kapolda Jateng Irjen Pol Nur Ali di Mapolda Jateng, Senin (25/4).
Condro menambahkan jika pola aksi pelaku sudah terdeteksi, termasuk jenis senapan angin yang digunakan pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kita baca polanya. Terus kita dalami", tambah Condro.
Sampai hari ini, sedikitnya sudah ada 9 orang menjadi korban penembakan, 8 orang di antaranya adalah wanita. Mereka yang menjadi korban rata-rata adalah pekerja atau karyawan toko di kawasan Pecinan, Magelang yang pulang ke rumah usai tutup toko pada jam 21.00 Wib.
Sebelumnya, Magelang dikagetkan oleh peristiwa penembakan berantai yang menyasar kaum hawa. Sedikitnya sudah enam perempuan menjadi korban penembakan menggunakan senapan angin atau airsoft gun di Jalan Pemuda, kota itu.
Rangkaian penembakan berantai itu terjadi pada malam hari, dalam rentang waktu Sabtu pekan lalu, 16 April, hingga Rabu pekan ini, 20 April.
Korban pertama ialah Agustri Purnami, karyawan Apotek Enggal asal Ambarawa. Perempuan 28 tahun itu hendak pulang menuju indekosnya, Sabtu 16 April, ketika dikejutkan oleh suara letusan. Kala itu ia usai menutup apotek dan baru berjalan 10 langkah dari tempat kerjanya tersebut.
Beberapa saat setelah mendengar suara letusan, Agustri merasa pinggang kirinya nyeri. Setelah dicek, ada memar di sana. Sampai indekos, induk semangnya ikut memeriksa memar itu, dan diketahuilah Agustri terkena luka tembak.
Agustri kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Tidar. Hasil rontgen memperlihatkan tidak ada peluru atau benda yang masuk ke pinggangnya.
(bag)