Warga China yang Ditangkap Jebol Pagar Tol untuk Masuk Halim

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Kamis, 28 Apr 2016 10:51 WIB
Kabid Humas Imigrasi Heru Santoso mengatakan lima warga negara China tidak melakukan pelanggaran keimigrasian.
Danlanud Halim Perdanakusuma Kolonel Sri Mulyo mengatakan lima warga negara China yang ditangkap kemarin memasuki wilayah milter kekuasaannya melalui tol Halim. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Kolonel Penerbang Sri Mulyo Handoko mengatakan lima warga negara China yang ditangkap kemarin memasuki wilayah milter kekuasaannya melalui tol Halim. Ia mengatakan telah memberi instruksi kepada bawahannya untuk memproses hukum kelima warga asing tersebut.

Lima warga negara China tersebut kata Sri masuk Halim dengan menjebol pagar tol. “Mereka ditangkap ketika bawahan saya melakukan patroli rutin. Mereka (lima orang WNA China) masuk lewat tol Halim,” kata Sri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/4).

Sri menjelaskan pihaknya sebenarnya selalu melakukan patroli rutin. Otoritas Bandara Halim katanya telah memanggil PT Wika sebagai salah satu kontraktor pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“PT Wika beralasan belum berkoordinasi dengan PT Geo Central Mining (GCM) yang mengerjakan kelima warga negara China itu untuk melakukan pengerjaan survei dan pengeboran untuk sampel di wilayah Halim Perdanakusuma,” ujar Sri.

Setelah kejadian ini, Sri mengatakan pihaknya tidak melakukan penambahan keamanan di Halim. Cuma, patroli rutin tetap diberlakukan. Ia telah memberi instruksi kepada anak buahnya agar memperkarakan masuknya kelima WN China tersebut ke polisi.

Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Ditjen Imigrasi Kemenkumham Heru Santoso Anantha mengatakan kelima WN China itu tidak melakukan pelanggaran imigrasi. Alasannya, sponsor yang mendatangkan kelima WN tersebut dapat menunjukkan paspor dan izin tinggal.

“Kami masih melakukan koordinasi dengan pihak TNI AU,” kata Heru.

Lima WNA tersebut saat ini diamankan di rumah detensi Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Timur hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Lima orang yang diamankan masing-masing berinisial CQ, ZH, XW, WJ dan GL. Mereka diketahui berada di Indonesia untuk bekerja dalam proyek pembangunan jalur kereta api cepat di sekitar Lanud Halim Perdanakusuma. Mereka diamankan setelah ada laporan dari TNI Angkatan Udara ketika melakukan pengeboran untuk mengambil sampel tanah terkait pembangunan proyek kereta cepat. (bag)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER