Kepadatan Kendaraan Tol Cikampek Terasa Hingga Jatiwaringin

Suriyanto | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mei 2016 15:30 WIB
Kepadatan arus kendaraan juga dilaporkan terjadi di ruas tol Tangerang-Merak dan Tol Jagorawi. Tol Ciawi bahkan dilaporkan tak lagi mampu menampung kendaraan.
Kemacetan panjang terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. (Detikcom/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada libur panjang akhir pekan ini terasa sejak kilometer 04 di Jatiwaringin, Bekasi. Kemacetan parah terjadi di Gerbang Tol Cikarang Utama di mana kemacetan hingga beberapa kilometer.

"Arah Cikampek lalu lintas padat ekor kepadatan di Tol Dalam Kota kilometer 04," kata Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budianto di Jakarta, Kamis (5/5) seperti diberitakan Antara.

Sementara untuk jalur Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) arah Puncak Bogor dilaporkan sudah tidak menampung kendaraan sehingga petugas memutarkan kendaraan setelah Ciawi atau diarahkan ke Sukabumi.

Kepadatan arus kendaraan juga terjadi di Jalan Tol Jakarta arah Karang Tengah, Tangerang dengan ekor antrean pada KM 04.600 atau sekitar Meruya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara PT Jasa Marga cabang Tol Jakarta-Cikampek mencatat sekitar 72.600 kendaraan melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama yang mengarah ke Cikampek pada Rabu (4/5) malam.

Kepala Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan jumlah kendaraan yang melintas itu melebihi lalu lintas normal sebanyak 59.600 kendaraan.

Membludaknya kendaraan yang melalui tol Jakarta-Cikampek membuat pengelola jalan tol memberlakukan kebijakan lawan arah (contraflow). Jalur sepanjang 10 km dari Cikampek digunakan untuk kendaraan yang melaju dari arah Jakarta. Kemacetan semakin parah karena ada penyempitan badan jalan di sekitar gebang tol tersebut. 

"Dari 13 lajur menjelang GT Cikarang Utama, menjadi hanya empat lajur selepas GT Cikarang Utama sehingga terjadi kemacetan," kata Iwan.

Hanya satu jalur dari arah Cikampek yang dipakai untuk kendaraan yang berasal dari arah Jakarta. Dengan demikian, jalur dari Cikampek yang semula ada empat jalur menjadi lima jalur.

Pemberlakuan rekayasa lalu lintas itu, kata Iwan, efektif mencairkan situasi kemacetan panjang yang terjadi.

"Kalau contraflow tidak diberlakukan, kendaraan tidak akan bergerak, namun dengan rekayasa ini, semua kendaraan bisa bergerak rata-rata 30-50 km/jam," kata Iwan. (sur/antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER