Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga sekaligus Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menyatakan masyarakat tak perlu meresahkan isu komunisme yang kembali mencuat belakangan ini.
Zulkifli meminta masyarakat untuk tidak terlalu reaktif menanggapi isu komunisme yang seolah bangkit dalam wacana masyarakat belakangan ini. Menurutnya, masalah utama yang seharusnya menjadi perhatian masyarakat adalah permasalahan bangsa terkait semakin besarnya kesenjangan di antara masyarakat Indonesia.
"Saya tegaskan kembali, kita jangan terlalu reaktif menghadapi isu komunisme ini. Jangan habiskan energi untuk hal yang tidak perlu, mari gunakan energi untuk melawan ancaman-ancaman bangsa sesungguhnya," ujar Zulkifli dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (29/5) di JIExpo, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zulkifli, kemiskinan merupakan ancaman utama yang sedang dihadapi bangsa. Kesenjangan sosial, ketidakadilan, kekerasaan, dan terorisme merupakan ancaman bangsa yang sesungguhnya patut masyarakat bersama pemerintah cermati.
Sebagai contoh, Zulkifli menyinggung kesenjangan yang terjadi antara Pulau Jawa dan daerah-daerah di luar Jawa. Ia menggambarkan bahwa pembangunan khususnya infrastruktur masih terpusat dan terfokus hanya pada Pulau Jawa. Segala macam pembangunan fasilitas sarana publik dan jalan belum merata seolah masih saja terfokus pada Pulau Jawa.
"Pembangunan sarana prasaran publik pada kota-kota di Jawa luar biasa. Tapi begitu ke Ambon, Ternate, dan Maluku Utara, kapan bisa mengejar Jakarta, Bandung, Solo?" ucap Zulkifli.
Menurut dia kesenjangan sosial yang semakin kentara akibat belum meratanya pembangunan pada segala sektor di seluruh daerah, menurut Zulkifli merupakan ancaman yang secara perlahan dapat menghanggu kesatuan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Zulkifli menegaskan bahwa masyarakat tak terkecuali para wakil rakyat dan pemerintah untuk bersikap sadar dan mau bangkit melepaskan belenggu kepentingan kelompok, partai atau golongan guna melawan ancaman-ancaman bangsa tersebut.
Upaya PAN dalam rangka mengurangi tingkat kesenjangan sosial, Zulkifli mengimbau kepada para peserta Rakernas untuk memanfaatkan produk Usaha Kecil Menengah (UkM) dengan memesan 3000 tas dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah untuk acara Rakernas PAN kali ini.
Acara Rakernas PAN dihadiri sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari anggota legislatif tingkat kota/kabupaten/provinsi dan DPR PAN, kepala daerah yang diusung PAN, serta para petinggi-petinggi partai lainnya.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, bersama dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga terlihat menghadiri Rakernas PAN kali ini. Luhut hadir mewakili Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir dalam Rakernas tersebut.
Selain Luhut dan Megawati, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dan Sekretaris Jenderal Asrul Sani, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding, dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal terlihat meramaikan gelaran Rakernas PAN kemarin.
Rakernas PAN mulai digelar semenjak Sabtu kemarin dengan agenda membahas evaluasi peraturan internal partai. Penutupan rangkaian Rakernas akan berlangsung Senin ini (30/5) dengan menyerahkan hasil rekomendasi-rekomendasi yang terbentuk selama Rakernas berlangsung.
(obs)