Jumlah Napi di Lapas Gorontalo Dua Kali Lipat Kapasitas

Abraham Utama & Basuki Rahmat | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 08:49 WIB
Satu regu jaga Lapas Gorontalo yang berjumlah delapan orang harus mengawasi 643 narapidana.
Satu regu jaga Lapas Gorontalo yang berjumlah delapan orang harus mengawasi 643 narapidana. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Pemasyarakatan Klas II-A Gorontalo saat ini menampung narapidana yang jumlahnya dua kali lipat dari kapasitas hunian. Hal itu diutarakan Kepala Humas Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumam, Akbar Hadi, menyusul kerusuhan yang terjadi di lapas tersebut, Rabu (1/6) dini hari.

"Jumlah narapidana di Lapas Gorontalo sekarang berjumlah 643, sedangkan kapasitasnya hanya 330 orang," ujar Akbar kepada CNNIndonesia.com.

Akbar menuturkan, persoalan Lapas Gorontalo bukan hanya kelebihan kapasitas. Jumlah personel keamanan yang bertugas di penjara itu, kata dia, juga tidak sepadan dengan banyaknya warga binaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap regu jaga terdiri dari delapan personel. Mereka harus mengawasi 643 napi dalam satu waktu," tuturnya.

Kondisi over capacity di Lapas Gorontalo sebenarnya telah disadari pejabat daerah setempat, termasuk otoritas Kantor Wilayah Kemenkumham di provinsi tersebut.

Mengutip siaran pers Pemprov Gorontalo pada Agustus 2015, pembangunan lapas baru di provinsi itu telah diwacanakan. Pemprov Gorontalo berencana menghibahkan lahan seluas 8,7 hektare di Kecamatan Limboto kepada Kemenkumham.

Program pembangunan lapas baru itu disebut membutuhkan waktu empat hingga lima tahun. Untuk merealisasikan proyek itu, Kanwil Kemenkumham di Gorontalo menaksir biaya pembangunan lebih dari Rp50 miliar.

Pada keterangan pers yang sama, Gubernur Gorontalo Ruslie Habibie menyebut sejumlah persoalan yang terjadi di lapas klas II-A itu.

"Kelebihan kapasitas, jumlah napi tidak sesuai lagi dengan daya tampung. Jika musim hujan sering banjir. Tahun 2014 ada masalah aliran air bersih. Tahun 2015 ada masalah listrik,” ujar Ruslie.

Di sisi lain, baru-baru ini kepolisian menemukan banyak senjata tajam seperti parang, pisau, gergaji dan gunting di Lapas Gorontalo. Penemuan itu terungkap pada razia yang digelar 12 April silam.

Terkait kerusuhan yang pecah sejak Selasa (31/5) malam kemarin, Akbar berkata, itu adalah kericuhan pertama yang terjadi di Lapas Gorontalo.
Seperti diberitakan sebelumnya, lapas tersebut ricuh setelah seorang napi menikam anggota Polres Gorontalo, Brigadir Dua Mohammad Kurniawan Noho.

Diberitakan Antara, Kurniawan mengalami luka tikam dan sayatan di bagian paha serta betis. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Aloe Saboe.

Akibat peristiwa tersebut, para narapidana mengambil alih lapas. Dibantu kepolisian dan aparat TNI, kata Akbar, otoritas lapas saat ini sudah dapat mengendalikan situasi. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER