Pemerintah Wacanakan Pemisahan Lapas Tahanan Teroris

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2016 17:29 WIB
Menkumham Yasonna Laoly mengaku perlu mengkaji secara menyeluruh mengenai untung dan rugi jika pemisahan lapas benar-benar dilakukan.
Ilustrasi Teroris. (Thinkstock/ismagilov CNNIndonesia GettyImages).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengungkapkan, pemerintah tengah membahas dan mengkaji wacana soal pemisahan lembaga pemasyarakatan (lapas) bagi para tahanan teroris.

"Ini masih kami kaji. Ada keinginan dipisahkan tersendiri," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/1).

Yasonna mengaku perlu mengkaji secara menyeluruh mengenai untung dan rugi jika pemisahan lapas benar-benar dilakukan. Menurutnya, para tahanan teroris bisa jadi akan membentuk kelompok sesama teroris jika ditahan di lapas tersendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dibuat tersendiri ada untung ruginya. Kalau dibuat sendiri, mereka bisa berkomplot lagi," katanya.
Yasonna mengaku tengah memikirkan kemungkinan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk melakukan perguliran (rolling) tahanan teroris, sehingga seorang tahanan tidak harus tinggal di satu lapas terlalu lama.
"Hanya perlu sekarang ada pikiran dari kami, PAS, mau pindahkan sering-sering. Jangan sempat dia di satu tempat itu terlalu lama, sebisa membangun jaringan dipindahkan. Putar ya. Tapi harus kami siapkan yang lebih baik," ujarnya.

Meski demikian, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengaku belum menyiapkan peraturan untuk rencananya pemisahan tahanan teroris ini. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER