Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik yang mengguncang seluruh wilayah Sumatera Barat dan Bengkulu pada Kamis pagi (2/6), disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di Zona Benioff bagian atas.
“Karena hiposenter berada di kedalaman 70 kilometer maka gempa bumi ini disebut sebagai gempa bumi menengah, sehingga wajar jika guncangan gempa bumi ini memiliki spektrum guncangan yang dapat dirasakan pada wilayah yang luas,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Daryono mengatakan berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh mekanime penyesaran naik (thrust fault), sehingga dalam hal ini patut disyukuri bahwa gempa yang terjadi pada kedalaman menengah sehingga tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut terjadi pada pukul 05.56.01 WIB dengan kekuatan M=6,5 dengan episenter terletak pada koordinat 2,29 LS dan 100,46 BT, pada kedalaman hiposenter 70 kilometer.
Efek gempa yang didasarkan oleh Peta Tingkat Guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Solok, Painan, Muko-Muko, dalam skala intensitas IV-V MMI (II SIG-BMKG). Sementara itu di daerah Bengkulu dan Padang guncangan dirasakan dalam skala intensitas IV MMI (II SIG-BMKG).
Di daerah Kepahiang dan Padang Panjang guncangan dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI (II SIG-BMKG), dan di Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota, guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI (II SIG-BMKG). “Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini,” ucap Daryono.
Daryono menyebutkan hingga laporan ini dibuat pada pukul 08.00 WIB belum ada aktivitas gempa susulan. Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG.
“Khusus masyarakat di daerah pesisir barat Sumatera, diimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab karena gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tuturnya.
(obs)