Semarang, Jawa Tengah, CNN Indonesia -- Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) "nakal" di Wilayah Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi sorotan PT Pertamina (Persero) Marketing Region Operation (MRO) IV Semarang selama Ramadhan hingga Lebaran nanti.
Pihak Pertamina pun akan langsung menutup bagi SPBU yang mencoba menimbun maupun melakukan kecurangan dalam takaran.
"Akan langsung kita tutup. Tidak pakai teguran atau peringatan. Kami tidak main-main soal takaran BBM, kalau ada kecurangan, kita langsung bertindak bersama aparat Kepolisian", ungkap General Manager PT Pertamina MOR IV Semarang Kusnendar kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina MOR IV Semarang telah membentuk satuan tugas untuk memantau dan mengawasi seluruh SPBU yang ada di wilayah Jateng-DIY. Masyarakat pun diminta untuk aktif memberikan informasi dan laporan jika mendapati ada SPBU yang curang dengan menimbun ataupun mencuri takaran BBM.
"Masyarakat tidak perlu takut. Laporkan ke kami langsung jika ada SPBU yang menimbun. Pihak kami sendiri sudah membentuk Satgas untuk memantau dan mengawasi", tambah Kusnendar.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Lebaran, khususnya saat arus mudik dan arus balik, Pertamina memberikan tambahan pasokan Premium sebesar 30% di sejumlah SPBU di Jateng-DIY. Sedangkan untuk Pertamax, akan dipasok lebih besar yakni 50% dari rata-rata konsumsi harian sebanyak 2103 KL. Untuk jenis Solar yang merupakan BBM bersubsidi, diperkirakan hanya akan meningkat 5% dari rata-rata konsumsi harian 5115 KL.
Bagi pengguna kendaraan atau pemudik yang dalam kondisi darurat membutuhkam BBM, Pertamina telah menyiapkan BBM Kemasan. Selain itu, disiapkan pula SPBU kantong, yakni SPBU dengan truk tanki yang siap mengantar pasokan BBM di daerah rawan padat kendaraan saat arus mudik.
"Ada SPBU kantong di beberapa area seperti Purwokerto, Bumiayu, Ajibarang, Selatan itu antara Buntu, Sukoharjo, biasanya sampai Kutoarjo. Penempatannya sekitar H-7 atau H-5, sambil melihat situasi," ujar Kusnendar.
(pit)