Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan lembaga yang dipimpinnya tak akan mempersulit proses pencalonan Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Dia pun memprediksi bahwa sebelum perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah Polri sudah memiliki pemimpin baru.
"Tidak ada masalah, kalau bisa sebelum Lebaran kita sudah memiliki Kapolri baru," kata Fahri saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis (16/6).
Fahri menilai proses pembahasan surat yang dilayangkan Presiden Indonesia Joko Widodo yang berjalan cepat menjadi bukti bahwa DPR tak ingin mempersulit proses pemilihan Kapolri. Rapat pimpinan, rapat Badan Musyarawah, dan rapat paripurna yang rencananya akan diadakan hari ini membuktikan itu semua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fahri salah satu alasan para anggota DPR RI mempercepat proses pembahasan calon Kapolri adalah demi percepatan akselerasi reformasi di tubuh Korps Bhayangkara.
"Memang ada kecenderungan dari teman-teman untuk mempermudah dan mempercepat karena ini simbol percepatan akselerasi reformasi Polri," ujar dia.
Fahri pun mengungkapkan bahwa status Tito yang masih angkatan 1987 alias paling junior dibandingkan jenderal bintang tiga lainnya tidak akan membuat institusi Polri goyah. Justru jika memang semangatnya adalah membenahi Polri maka sosok muda menjadi sosok yang dibutuhkan.
Dia pun memberikan harapan pada Jokowi agar bisa konsisten meyakinan Polri untuk berbenah dan mengambil kembali tugas utamanya yang selama ini tampak kurang dilakukan.
"Dengan mengangkat yang lebih muda presiden harus konsisten meyakinkan Polri untuk berbenah dan mengambil kembali peran utamanya," kata Fahri.
Sebelumnya Tito Karnavian menyatakan siap menjalankan tugas jika resmi terpilih sebagai Kepala Polri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Mengaku masih berstatus junior untuk jadi Kapolri, Tito menyatakan dia menaati perintah Presiden Joko Widodo yang menunjuk dirinya sebagai calon Kapolri.
"Saya memahami saya junior, tapi karena saya prajurit, saya patuh pada perintah, apalagi perintah Presiden," kata Tito di Kompleks Parlemen.
Meski demikian, Tito menilai, senioritas memang penting di tubuh Polri. Tapi senioritas bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin.
"Bisa saja senioritas tidak mendapatkan loyalitas dari bawahannya," katanya.
Jokowi telah menunjuk Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun pada 24 Juli mendatang.
Tito sendiri saat ini masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Sebelumnya Tito pernah menjabat Kapolda Metro Jaya, Asisten Perencanaan Kapolri, dan Kapolda Papua.
(obs)