Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklarifikasi pernyataannya yang sempat mengusir seorang wartawan akibat pertanyaan yang membuat emosinya tersulut.
Hal itu terkait dengan adanya larangan terhadap wartawan tersebut untuk memasuki Balai Kota oleh penjaga pintu pada pagi ini. Alasannya, menunggu situasi tenang terlebih dahulu.
Ahok, sapaan Basuki, kemudian menyatakan bahwa wartawan itu boleh meliput di Balai Kota. "Boleh saja kalau mau masuk, terserah saja," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Ahok meminta kepada awak media untuk tidak melempar isu yang tidak benar mengingat wartawan juga memiliki tugas untuk mendidik masyarakat. Lebih baik, kata Ahok, bertanya soal pekerjaan saja.
Sebelumnya, Ahok mengusir seorang wartawan saat tengah diwawancara di Balai Kota, Jakarta, pada Kamis pagi. Kejadiannya bermula saat Ahok menyebut dirinya adalah pejabat yang bersih dan berani membuktikan asal-usul hartanya.
Pernyataan Ahok itu lalu menimbulkan pertanyaan lain dari salah satu wartawan media daring, "Berarti tidak ada pejabat yang sehebat bapak?"
Ahok mengganggap pertanyaan itu sebagai bentuk adu domba dan menuduhnya tak jujur. Dia kemudian mengancam wartawan itu tak boleh lagi mewawancarainya bahkan masuk ke Balai Kota.
(asa)