Jakarta, CNN Indonesia -- Arus mudik pengendara sepeda motor yang melewati jalur Kalimalang, Jakarta, menuju kawasan Pantura Jawa Barat, sudah mencapai puncaknya Sabtu malam (2/7). Kini, jumlah pemudik yang menggunakan motor keluar Jakarta, berangsur berkurang.
Kepala Posko Pengamanan Polresta Bekasi Kota Inspektur Dua Joko Pris mengatakan, arus mudik Lebaran untuk pemudik motor sudah terjadi sejak H-7 atau Rabu pekan lalu.
"Puncaknya Sabtu malam, mulai pukul 10 malam hingga dini hari, padat sekali. Pemudik yang menggunakan motor dan membawa barang, memadati jalan," kata Joko di Posko Pengamanan Mudik Bekasi, Minggu malam (3/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berkata, kepadatan pemudik motor pada tahun ini yang melewati Kalimalang menuju Pantura, cukup merata. Dia menduga, waktu libur panjang sekolah dan karyawan yang lebih panjang, menjadi sebabnya.
Menurut data Posko Pengamanan Mudik Bekasi, Sabtu kemarin malam, 65.884 kendaraan roda dua, dan 6.369 roda empat telah melintasi Kalimalang.
Petugas jaga Posko Pengamanan Mudik Bekasi, Ajun Inspektur Satu Suparman menerangkan, Minggu malam ini, sebanyak 21.475 kendaraan roda dua, dan 4.924 roda empat yang melintas.
"Malam ini sudah turun, tidak seperti Sabtu yang padat sekali," kata Suparman.
Data Kepolisian Bekasi juga mencatat, sejak H-7 hingga H-4 Lebaran, total sepeda motor yang melintas di Kalimalang mencapai 164.015 kendaraan. Sementara, roda empat atau mobil pribadi hanya 16.500 kendaraan.
Suparman menambahkan, meski jumlah pemudik motor telah mengalami puncaknya, hingga kini belum ada korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kalimalang.
"Alhamdulillah sampai sekarang belum ada kecelakaan," kata Suparman.
Untuk mengamankan dan memantau arus mudik, Suparman berkata pihaknya mengerahkan unsur personel gabungan dari Brimob, tim kesehatan dan juga Dinas Perhubungan.
Sedangkan, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, sejak H-12 hingga H-3 siang hari sudah terdapat 2.498.746 kendaraan bermotor, mobil dan bus yang meninggalkan Jakarta.
Kementerian Perhubungan juga mencatat sejak H-7 hingga H-4 Lebaran 2016 sudah terdapat 150 jiwa pemudik meninggal akibat kecelakaan. Mayoritas sebesar 80 persen kecelakaan melibatkan 80 pengendara motor.
(obs)