Jokowi Ingatkan TNI-Polri Tak Boleh Tolak Penugasan

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 01:00 WIB
Jokowi juga meminta anggota TNI dan Polri untuk memperhatikan penyalahgunaan dan peredaran narkotika, korupsi, terorisme, termasuk intoleransi di masyarakat.
Presiden Joko Widodo meninjau KRI Imam Bonjol 383 usai memimpin rapat rapat terbatas tentang Natuna di atas kapal perang tersebut saat berlayar di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (23/6). (Antara Foto/Setwapres/Kurhardiyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengingatkan seluruh prajurit TNI dan Polri agar menerima semua penugasan dan penempatan. Hal itu mencerminkan profesionalitas, sikap kesatria dan loyalitas kepada negara. TNI dan Polri bertanggung jawab langsung dalam bekerja kepada presiden.

"Hadapi setiap penugasan yang datang dengan rasa ikhlas dan semangat tinggi. Jangan pernah menghindari penugasan karena setiap penugasan bagian proses pendewasaan seluruh prajurit TNI-Polri," tutur Jokowi di Gedung Sabang Merauke, Akademi Angkatan Udara, Sleman, Senin (25/7).

Hal itu disampaikannya saat membekali Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI/Polri 2016 yang akan dilantik besok. Jokowi mengatakan, profesionalitas diperlukan guna menghadapi tantangan yang dihadapi Indonesia mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya ialah kompetisi antarnegara yang mempengaruhi keamanan negara dan Kamtibmas. Jokowi menilai seluruh rakyat, institusi, termasuk TNI-Polri harus siap berkompetisi. Menurutnya, semua harus masuk perhitungan.

"Ancaman semakin rumit, modern dengan segala modusnya. Prajurit TNI-Polri harus responsif, peka, dan cepat terus meningkatkan kinerja profesional," kata dia.

Jokowi juga menginstruksikan Capaja untuk tetap menyoroti penyalahgunaan dan peredaran narkotika, tindak pidana korupsi, terorisme, radikalisme, termasuk intoleransi di antara masyarakat.

Dia meminta, Capaja fokus menangani konektivitas antarwilayah di Indonesia. Menurutnya, TNI-Polri turut memiliki andil mewujudkan terhubungnya seluruh wilayah di Indonesia.

"Karena tanpa konektivitas, akan ada ketimpangan antarwilayah dan persatuan Indonesia tidak akan kokoh," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Selain itu, lanjutnya, profesionalitas juga diperlukan untuk siap menerima kritik dari masyarakat. Dia berpendapat, hal itu mempengaruhi kinerja aparat keamanan dan pertahanan mendatang.

"Itu masukan perbaikan kinerja TNI-Polri. Semua diperlukan agar bertugas baik dan mengukir prestasi, dan mampu beradaptasi," katanya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, seluruh amanat yang disampaikan Jokowi kepada Capaja merupakan perintah presiden tak tertulis yang harus dilaksanakan dalam bertugas.

"Perintah presiden tak tertulis itu adalah undang-undang. Ini harus dicamkan benar, catat, dan laksanakan," kata Gatot.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, jajarannya siap membimbing dan memberikan teladan kepada Capaja dalam meningkatkan soliditas TNI dan Polri sebagai bentuk pemantapan amanat presiden.

"Karena kami menyadari perwira remaja nantinya garda terdepan TNI Polri mempertahankan bangsa," ucap Tito.

Jokowi diagendakan bakal memimpin pelantikan 720 Capaja TNI dan Polri di Gedung Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang. Capaja TNI berjumlah 420 orang dan 300 orang dari Polri.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Hadi Tjahjanto dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER