PKB Gundah Memilih Sandiaga atau Ahok

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 08:22 WIB
PKB masih melihat perkembangan kinerja Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga akhir Agustus nanti. Jika membaik, PKB berpeluang mendukung Ahok.
Calon Gubernur DKI Jakarta,Sandiaga Uno. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa DKI Jakarta sepakat dengan rencana koalisi besar di Pilkada 2017 mendatang. Kendati demikian, PKB belum menentukan poros yang akan dipilih untuk berkoalisi. Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiyallah Ilyas mengatakan, pilihan koalisi partainya akan ditentukan pada akhir Agustus 2016.

Hingga saat ini baru dua nama yang mendeklarasikan maju di Pilkada DKI Jakarta. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama yang diusung Golkar-NasDem-Hanura dan Sandiaga Uno diusung Gerindra dan PKS. 

Ilyas menyatakan komunikasi PKB dengan Ahok, sapaan Basuki dan Sandiaga Uno sudah terjalin baik. "Sampai sekarang kami belum tentukan apakah ke Ahok atau ke Sandi, kita lihat komunikasinya," kata Hasbi saat ditemui di kantornya, Selasa (2/8).
Khusus untuk Ahok, Hasbi mengungkapkan saat ini PKB masih melihat perkembangan kinerja Gubernur DKI Jakarta itu. Seandainya kinerja Ahok hingga akhir Agustus membaik, bukan tak mungkin PKB bergabung dengan tiga partai lain untuk mengusung sang petahana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seandainya kinerja Ahok tak kunjung baik, PKB berpeluang merapat ke Gerindra dan PKS untuk mengusung Sandiaga Uno. "Ada kemungkinan kami ke Ahok tapi sekarang kinerjanya masih stagnan, penyerapan belum bagus dan pergantian kadis (kepala dinas) tak ada pengaruh," ujar Hasbi.

Sebelumnya Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Gembong Warsono meyakini partainya dan Gerindra sangat menentukan jumlah pesaing Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Gembong mengatakan, jika Gerindra dan PDIP sepakat berkoalisi, hampir dipastikan hanya ada satu penantang Ahok. "Kuncinya memang di PDI Perjuangan dan Gerindra, kalau ini ketemu bisa jadi head to head," kata Gembong.
PDI Perjuangan dan Gerindra saat ini memegang peran penting lantaran jumlah kursi keduanya di DPRD DKI Jakarta dominan. PDI Perjuangan berada di urutan pertama dengan jumlah kursi 28 dari 106 kursi. Sementara Gerindra berada di urutan kedua dengan jumlah 15 kursi.

Dengan syarat minimal 22 kursi untuk mengajukan pasangan calon dalam Pilkada, PDI Perjuangan bisa mengusung pasangan calonnya sendiri. Namun Gembong menilai Pilkada nanti bakal lebih seru jika hanya ada dua pasang calon. (wis)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER