Kebijakan 'Full Day School' Akan Menambah Beban Guru

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 20:07 WIB
Penerapan kebijakan 'full day school' dianggap menambah beban guru.
Penerapan kebijakan 'full day school' dianggap menambah beban guru. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Pendidikan sekaligus Kordinator Pusat Studi Pendidikan Dan Kebijakan (PSPK) Ifa H Misbach menyatakan, usulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait penambahan jam pelajaran anak di sekolah atau konsep full day school tak serta merta meningkatkan mutu pendidikan anak di sekolah.

Menurut Ifa, sekolah bukan menjadi satu-satunya tempat untuk mengembangkan karakter dan pendidikan anak. Jutru, anak-anak sekolah juga perlu terjun lamgsung ke lingkungan masyarakat dalam hal pengembangan karakternya.

"Anak-anak juga harus diberi kesempatan untuk bergaul di lingkungan luar sekolah. Mereka bisa belajar magang di panti asuhan atau panti jompo kan untuk kembangan nilai sosialnya," ujar Ifa kepada CNNIndonesia.com pada Senin (8/8).
Menurut Ifa, sebelum menerapkan kebijakan pendidikan, pemerintah seharusnya bisa mempertimbangkan dan mendasari rencana kebijakannya berdasarkan hasil data dan riset di lapangan. Pemerintah harus benar-benar mengetahui apa permasalahan yang muncul dan dihadapi siswa selama ini terkait pembelajaran di sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Ifa menuturkan, pemerintah juga harus bisa memikirkan beban yang ada pada guru jika usulan full day school ini diterapkan. Apalagi kementerian juga menerapkan sistem pembelajaran tatap muka selama 24 jam setiap minggunya yang harus dipenuhi guru.

"Sebelum Mendikbud memberikan usulan atau pernyataan, pelajari dulu seperti apa perkembangan kebijakan yang sudah berlangsung. Rencana kebijakan tidak hanya mempengaruhi siswa tapi juga beban kerja guru," kata Ifa.

Pelaksana Tugas Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rasidi menyatakan rencana kebijakan full day school akan menambah beban baru sementara kebijakan pembelajaran tatap muka 24 jam selama seminggu sudah menyulitkan guru-guru di sekolah.

"Kami tidak menolak (konsep full day school), hanya saja perlu diperhatikan juga beban guru ke depannya jika ini diterapkan," kata Unifah.
(yul)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER