Djarot Minta Masyarakat Tak Ganggu Risma

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 06:31 WIB
Dajrot menyebut Risma terganggu dengan santernya pemberitaan di media massa terkait namanya yang ramai dibicarakan sebagai bakal calon gubernur Jakarta.
Spanduk bergambar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipasang oleh komunitas Jaklovers (Jakarta Love Risma) di pinggir Jalan Ampera, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Juni 2016. (CNN Indonesia/Gautama Padmacinta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada masyarakat untuk tidak mengganggu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan mengaitkan namanya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya sampaikan secara pribadi, Bu Risma jangan terlalu diganggu dong," ujarnya saat ditemui di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis petang (11/8).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menyebut Risma terganggu dengan santernya pemberitaan-pemberitaan di media massa terkait namanya yang ramai dibicarakan sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut pengamatan, kata Djarot, pemberitaan tersebut dapat membuat masyarakat terbelah dengan persepsi berbeda yang timbul di lapangan.

"Beliau juga agak risih apalagi banyak sekali berita-berita yang tidak benar, dan spekulasi dari berbagai macam media yang belum tentu akurat," kata Djarot.

Meski demikian, Djarot mengapresiasi masyarakat yang mendukung Risma maju menjadi bakal calon orang nomor satu di Jakarta. Menurutnya, masyarakat percaya dengan kinerja kader PDI Perjuangan.

Dalam kunjungannya ke kantor DPP PDI Perjuangan, Djarot mengatakan dirinya mengikuti rapat pleno terkait Pilkada seluruh Indonesia. “Pilkada DKI Jakarta masuk dalam pembahasan di rapat pleno itu,” ucap mantan Wali Kota Blitar ini.

Namun Djarot enggan memberitahukan lebih jauh ihwal bahasan Pilkada Jakarta dalam rapat tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa semua hal yang menyangkut dengan Pilkada Jakarta  dijadikan pembahasan pada rapat pleno.

“DKI Jakarta merupakan daerah khusus yang pembahasan Pilkadanya harus secara serius karena banyaknya dinamika politik yang berkembang di tengah masyarakat,” ujar dia.

Selain itu, Djarot menambahkan, keputusan untuk mengusung cagub dan cawagub di DKI Jakarta tetap berada di bawah tangan Ketua Umum Megawati. "Berdasarkan keputusan kongres dan AD/ART, Ketua Umum Bu Mega mempunyai hak prerogatif," ucapnya.

Djarot menegaskan, sampai sejauh ini belum ada nama yang akan diusung oleh PDI Perjuangan meskipun marak pemberitaan terkait dengan dukungan nama Risma.


Sementara itu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto enggan berkomentar saat ditanyai seputar pembahasan Pilkada Jakarta di kantor DPP PDI Perjuangan.

Hasto meminta agar hal tersebut ditanyakan ke Djarot Saiful Hidayat. Alasannya, kata Hasto, karena Djarot hadir dalam rapat pleno yang diselenggarakan sejak pukul 13.00 WIB. "Sama Pak Djarot saja ya," ujarnya.

Hasto juga enggan menjawab ketika ditanya apakah rapat tersebut bersama dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.

(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER