Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap proyek percontohan program sekolah sehari penuh (
full day school) dapat dilaksanakan akhir tahun ini. Sejumlah pemerintah daerah diklaim telah mengajukan diri ke kementeriannya untuk menjadi lokasi pilot project tersebut.
"Saya harap akhir tahun sudah ada modelnya. Banyak kabupaten menawarkan diri jadi pilot project," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Muhadjir menuturkan, saat ini kementeriannya sedang membuat kajian akademis atas program pendidikan karakter yang diwacanakannya. Setelah itu, secara berjenjang Kemendikbud akan menerbitkan pedoman umum dan petunjuk pelaksanaan.
Mantan rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini berkata, pemerintah tidak akan langsung melaksanakan program
full day school. Penyiapan anggaran hingga peningkatan kompetensi guru merupakan penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari itu, Muhadjir menyebut
full day school merupakan program terbaik untuk mengimplementasikan revolusi mental yang digagas Jokowi.
"Saya tidak mungkin mengubah kurikulum, saya bisa jadi bulan-bulanan. Pendidikan karakter tidak mungkin masuk struktur pelajaran, karena sikap tidak termasuk ilmu pengetahuan," tuturnya.
Wacana sekolah sehari penuh memantik pro dan kontra pekan lalu. Muhadjir mempublikasikan rencananya tersebut dua pekan setelah dilantik Jokowi menjadi Mendikbud, menggantikan Anies Baswedan.
Saat ini Muhadjir giat mensosialisasikan program unggulannya itu ke berbagai pihak. Nantinya, pelaksanaan full day school akan didasarkan pada sebuah peraturan menteri.
"Jadi, anak pulang jam lima sore, orang tuanya bisa jemput sehingga anak kita tetap ada yang bertanggung jawab setelah dilepas oleh pihak sekolah," ucap Muhadjir pekan lalu.
Mendapat Restu JokowiMuhadjir mengklaim telah mendapatkan dukungan Presiden Joko Widodo untuk menerapkan program
full day school. Program itu dianggap sebagai implementasi dari wacana revolusi mental yang diusung Jokowi sejak kampanye pemilihan presiden tahun 2014.
"Presiden menelepon saya. Dia katakan, program itu belum akan dilaksanakan sekarang, tapi masih satu atau dua tahun lagi. Secara tidak langsung dia memberikan dukungan," ucapnya di Jakarta, kemarin.
Muhadjir menuturkan, saat ditunjuk menjadi menteri, Jokowi menitipkan tiga persoalan kepadanya, yaitu mempertajam pendidikan vokasi, mempercepat persebaran Kartu Indonesia Pintar dan merealisasikan pendidikan karakter.
Terkait pendidikan karakter, kata Muhadjir, Jokowi tidak secara eksplisit menyebut satu program tertentu, termasuk sekolah sehari penuh. "Revolusi mental belum diwujudkan. Ini adalah satu upaya," ujarnya.
Kemendikbud sebenarnya telah mendeskripsikan 18 karakter yang harus dimiliki peserta didik. Muhadjir berkata, seluruh karakter itu harus ditanamkan ke seluruh anak bangsa.
Ia mengatakan, pendidikan karakter sangat pas diterapkan bagi peserta pendidikan dasar. "Ibarat besi, mau dibentuk menjadi apa, ya saat proses menempa," kata dia.
Muhadjir tidak akan memasukkan program sekolah sehari penuh ke dalam kurikulum. Ia merasa tidak akan mendapatkan dukungan untuk mengganti kurikulum.
"Ini alternatif yang paling mungkin. Ganti kurikulum tidak mungkin. Saya baru ditunjuk masa sudah ganti kurikulum. Saya pikir presiden juga tidak akan berkenan," tuturnya.
(gil)