Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh partai dalam Koalisi Kekeluargaan belum mencapai keputusan final mengenai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Dua partai di antaranya, PAN dan PPP menyatakan masih menunggu masih menunggu keputusan PDI Perjuangan selaku partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak di parlemen.
PDI Perjuangan sebagai partai penguasa memiliki peran penting bagi Koalisi Kekeluargaan untuk memenangkan bakal pasangan calon yang mereka usulkan.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, hingga saat ini partainya konsisten mengusulkan kader PDI Perjuangan Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur. Karena itu Yandri menyatakan PAN akan menunggu keputusan PDI Perjuangan terhadap Koalisi Kekeluargaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Risma, PAN dan Koalisi Kekeluargaan juga mempertimbangkan nama Sandiaga Uno sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Sekarang sedang mengkomunikasikan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernurnya, dan Sandiaga Uno masih dalam pembicaraan yang sangat intensif," kata Yandri di ruang Fraksi PAN Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/8).
Sikap serupa diperlihatkan PPP. Hanya saja, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyatakan partainya tidak akan mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada Jakarta mendatang.
Sikap itu berarti PPP siap berpisah dengan PDI Perjuangan jika partai berlambang kepala banteng tersebut mencalonkan Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Arsul juga membantah ada keretakan dalam internal Koalisi Kekeluargaan. Adapun soal calon, PPP tetap mempertimbangkan Risma sebagai calon utama diikuti Sandiaga Uno sebagai calon alternatif seandainya PDI Perjuangan batal mengusung Risma.
"PPP mempertimbangkan dan menunggu keputusan PDI Perjuangan. Kami akan umumkan sebelum tanggal 15 September," ujar Arsul.
(wis/wis)