Polri: Penyekapan di Pondok Indah Selesai Tanpa Baku Tembak

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Sep 2016 16:53 WIB
Kepolisian menyebut penindakan atas penyanderaan di Pondok Indah dilakukan secara persuasif. Polisi pun disebut hanya menenteng senjata berpeluru karet.
Kepolisian menyebut penindakan atas penyekapan di Pondok Indah dilakukan persuasif. Polisi pun disebut hanya menenteng senjata berpeluru karet. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengklaim kepolisian menyelesaikan aksi penyanderaan di rumah milik eks petinggi ExxonMobil Indonesia Asep Sulaeman tanpa baku tembak dengan para pelaku.

"Tidak ada kontak senjata. Penyelesaian yang soft dilakukan saat pelaku menyerah," ujarnya di lokasi kejadian, Jakarta, Sabtu (3/9).

Martinus berkata, kepolisian mempersuasi para pelaku secara verbal. Personel gabungan yang turun ke tempat kejadian perkara juga disebutnya hanya bersiaga dengan peluru karet.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mempublikasikan kronologi peristiwa secara rinci.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moechgiyarto menuturkan, penyekapan yang disebutnya sebagai pencurian dengan kekerasan itu bermula Sabtu pagi tadi. Saat itu, seorang pekerja rumah tangga (PRT) yang bekerja untuk Asep dibuntuti pelaku saat hendak masuk ke rumah.

Pelaku lantas menodong PRT itu di dalam rumah Asep. Moechgiyarto berkata, PRT tersebut sempat menggedor pintu kamar Asep sambil menangis.
Kejadian berlanjut ketika pelaku merusak jendela kamar Asep. Ketika pelaku berusaha masuk ke kamar, mantan Senior Vice President ExxonMobil Indonesia itu dikatakan melawan pelaku menggunakan sebuah tangga.

Pelaku pun disebut membalas perlawanan itu dengan pukulan sebelum meminta ponsel milik Asep.

Mochgiyarto mengatakan, tatkala personel kepolisian mengepung rumah Asep, para pelaku hendak membuat skenario bahwa tidak terjadi kekerasan atau penyanderaan di rumah itu.

"Para pelaku membuat satu skenario seolah mereka dan korban berkeluarga, ada hubungan persaudaraan," ucapnya.

Kejadian itu berakhir ketika personel gabungan dapat masuk ke rumah Asep. Kepada polisi, pelaku tidak melawan, tapi justru mengaku sebagai saudara Asep.

Dua pelaku saat ini dibawa ke markas kepolisian. Sebuah kamera pengintai di rumah itu akan dijadikan alat bukti untuk mengungkap kejahatan tersebut.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER