Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan terakhir Maret 2012, Agus Harimurti Yudhoyono terbang ke Melbourne, Australia. Putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono itu menjadi satu dari tiga perwira TNI pertama yang mengikuti program pertukaran perwira muda antara angkatan bersenjata Indonesia dan Australia, bertajuk
Young Future Leader.
Mengutip situs Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia, dua perwira lain yang pergi bersama Agus adalah Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang dan Muhammad Iftitah Sulaiman. Mereka semua berpangkat mayor.
Agus, Frega, dan Iftitah dipilih karena masuk bursa calon pemimpin potensial TNI di masa depan. Kepergian mereka ke Australia disponsori Panglima TNI saat itu, Laksamana Agus Suhartono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Agus menjadi serupa napak tilas karier militer kakeknya, mantan Komandan PRKAD Sarwo Edhie Wibowo. Agus kala itu sempat mengunjungi Sekolah Staf Angkatan Darat Australia, Fort Queenscliff.
Periode 1962-1963, Sarwo tercatat sebagai tentara Indonesia ketiga yang menempuh pendidikan di Fort Queenscliff.
Sejumlah kalangan termasuk keluarga Yudhoyono memang kerap menyebut Agus sebagai calon pemimpin masa depan. Sebagai peraih Adhi Makayasa Akademi Militer tahun 2000, Agus kini memegang tongkat komando di Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning.
Sebagai perbandingan, Iftitah yang lulus dari Akademi Militer tahun 1999 dengan status terbaik, kini bertugas sebagai pembantu asisten sekretaris pribadi Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Frega yang lulus dua tahun sebelum Agus kini berpangkat letnan kolonel dan aktif sebagai dosen Prodi Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan.
Lebih dari setahun setelah kunjungan Agus ke Melbourne,
The Australian mempublikasikan rencana Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono mempersiapkan putra sulungnya itu sebagai penerus dinasti politik SBY.
Media massa itu merujuk laporan mereka pada data intelijen pemerintah Australia tahun 2007 yang dibocorkan melalui situs
Wikileaks.
Namun, Sudi Silalahi yang kala itu menjabat Menteri Sekretaris Negara membantah kabar tentang ibunda Agus itu. Mengutip
Detikcom, pada Desember 2013 Sudi berkata, "Itu sama sekali tak benar. Agus dipersiapkan untuk
long time."
Saat itu, Sudi tidak menjelaskan ukuran jangka panjang yang disebutnya. Yang jelas, Jumat (23/9) dini hari tadi, empat partai politik yang bergabung pada Poros Cikeas sepakat mengusung Agus menjadi calon gubenur DKI Jakarta pada pilkada 2017.
"Calon gubernurnya Agus Harimurti Yudhoyono, berpasangan dengan Sylviana Murni" ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan usai bertemu dengan SBY.
Jika Agus mengiyakan dorongan ayah dan elite Poros Cikeas, ia harus mundur dari TNI. Gagal menjadi pemimpin militer seperti yang pernah diraih ayah, paman dan kakeknya, Agus masih berpeluang menjadi pemimpin sipil.
Akan tetapi, berkompetisi merebutkan jabatan sipil bukanlah pengabdian yang pernah dinyatakan SBY tahun 2009 kepada taruna TNI-Polri di Mako Armada Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur.
"Kalau kalian memasuki akademi TNI dan Polisi lantas cita-citanya ingin menjadi bupati, wali kota, gubernur, pengusaha, dan lain-lain, itu tidak tepat," kata SBY.
(abm/rdk)