Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Persatuan Pembangunan kembali tidak satu suara untuk mendukung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar Jakarta, Ahmad Dimyati Natakusumah mengakui terdapat tiga kubu yang masing-masing memiliki bakal pasangan calon yang didukung.
Ketiga kubu itu adalah PPP Muktamar Jakarta yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, kubu Muktamar Bandung yang mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan kubu Muktamar Pondok Gede yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni bersama poros Cikeas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PPP itu memang terbelah tiga, ini kan seperti gugatan yang diajukan ke pengadilan negeri, ada kelompok eks Bandung, Surabaya, dan Jakarta," kata Dimyati saat dihubungi, Jumat (21/10).
Dimyati berkata, kubu Bandung, digawangi oleh Ahmad Yani yang juga sempat bersaing dalam pencalonan ketua umum di Muktamar Jakarta melawan Djan Faridz. Kemarin, Ahmad Yani telah menyatakan dukungannya kepada Anies-Sandiaga.
Meski demikian, Dimyati berharap ketiga kubu akan menyatu kembali usai kajian SK Menteri Hukum dan HAM atas kepengurusan hasil Muktamar Jakarta sebagai PPP yang sah dengan men
Multiplegacu pada putusan MA 601/2015.
"Setelah itu maka kami akan berikan sanksi kepada yang tidak segaris dengan partai, termasuk Ahmad Yani," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua DPP PPP hasil Muktamar Pondok Gede, Lena Maryana Mukti meminta agar Yani taat pada keputusan partai untuk mendukung Agus-Sylvi.
"Kalau Yani memang kader PPP, dan dia salah satu kader terbaik maka harusnya taat kepada intruksi dari partai," ujar Lena saat dikonfirmasi.
Lena memastikan bakal ada sanksi bagi kadernya yang tidak mengikuti keputusan partai. Sanksi itu, kata dia, saat ini tengah dirumuskan.
Bukan Dukungan Tiba-tiba
Kemarin, Yani menghadiri acara peluncuran logo dan salam bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Yani mengaku mendukung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, partainya bersama poros Cikeas mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Enggak tiba-tiba. Setelah diputuskan oleh pasangan calon itu adalah Anies dan Sandi, ya kami langsung memberikan dukungan," kata Yani di Posko Pemenangan, Cicurug, Jakarta, kemarin.
Yani mengklaim juga turut membantu pembentukan relawan Jakarta Pilih Anies-Sandi (JakPas) untuk mendukung pasangan yang diusung Gerindra dan PKS tersebut.
Selain itu, ia mengaku tidak takut jika PPP memberi sanksi kepadanya. Menurutnya, akar rumput di PPP memang sudah terpecah suaranya kepada dua pilihan.
"PPP itu kalau kami lihat sebagian ada yang mendukung Agus, sebagian mendukung Anies dan sedikitnya mendukung Ahok," ucapnya.
(obs)