Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono tak henti-hentinya mencari perhatian berbalut sosialisasi ke warga yang tinggal di Jakarta Utara. Setelah ke Koja dan Muara Angke, 11 Oktober lalu, Agus menyambangi warga di Penjaringan dan Luar Batang hari ini, Jumat (21/10).
Cuaca panas khas Jakarta Utara menyambut Agus saat dia memilih Penjaringan sebagai lokasi pertama yang dikunjungi. Setelah menyusuri jalan sempit, rombongan Agus sampai di sebuah panggung yang didirikan di sebelah Tol Wiyoto Wiyono.
Seperti kunjungan dia ke tempat lain, warga sudah banyak yang menunggu. Tak lupa, lantunan lagu bernuansa islami mengiringi jalan Agus menuju panggung yang sudah tersedia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Agus duduk, lantunan lagu Islam berubah menjadi lagu dukungan terhadap sosok Agus. Lirik lagu tersebut tak hanya menunjukkan dukungan terhadap Agus melainkan juga sindiran terhadap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Jangan ada penggusuranApalagi pengusiranKami ingin hidup damai
Jangan pilih pemimpin yang beda keyakinanPilih pemimpin yang satu keyakinanBegitulah potongan lirik lagu yang dinyanyikan warga dan ditujukan untuk Agus. Berdasarkan lirik lagu, ada kemungkinan warga Penjaringan tak akan memberikan dukungan kepada Ahok dan lebih memilih Agus dan Sylviana Murni.
Perwakilan warga Penjaringan, Holil, melontarkan permintaan maaf kepada Agus lantaran kondisi dan lokasi panggung yang tak layak. Maklum, posisinya yang tepat bersebelahan dengan jalur tol ditambah bau sampah tak sedap membuat kondisi di lokasi sangat tak nyaman.
Holil menjelaskan, warga menamakan lokasi tempat mereka tinggal sebagai "kumis" alias kumuh dan miskin.
Meski lokasi mereka tinggal kumuh dan warganya terjerat kemiskinan, Holil meminta agar Agus tak menggusur mereka jika nanti dia terpilih sebagai Gubernur DKI.
"Walaupun kumuh dan miskin, kami betah di Jakarta," kata Holil.
Mendengar istilah "kumis" tersebut, Agus menyatakan, hal itu jangan dijadikan sebagai kelemahan melainkan harus diubah menjadi sebuah kekuatan. Sayangnya Agus enggan menjelaskan seperti apa kekuatan yang dia maksud.
Agus menekankan, warga di kawasan semacam itu harus dilayani dengan baik, mulai dari aspek pendidikan hingga kesehatan. Menurutnya hal itu penting karena sebagai bagian dari pembangunan adalah manusia.
Ditemani LulungPuas mendengar aspirasi warga Penjaringan, Agus melanjutkan perjalanan ke kawasan Luar Batang. Luar Batang adalah salah satu kawasan yang beberapa waktu lalu baru saja diratakan dengan tanah oleh Pemprov DKI.
Niat awal Agus mengunjungi Luar Batang adalah untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Kramat Luar Batang. Masjid itu menjadi tenar saat penggusuran dilakukan di kawasan itu.
Namun karena waktu salat masih tersisa cukup banyak, Agus memilih berkeliling sembari menyapa warga sekitar. Cuaca saat Agus berkeliling tak sepanas sebelumnya, awan gelap mulai menghampiri.
Antusiasme atas kehadiran Agus tak seramai di Penjaringan. Lebih banyak anak-anak kecil yang terlihat senang dengan kedatangan Agus.
Entah kenal atau tidak, anak-anak itu berjalan tepat di depan Agus layaknya ajudan yang membuka jalan. Kejadian unik sempat terjadi saat anak-anak itu berjalan beriringan, dua orang anak dari kejauhan tampak bercengkerama tentang sosok Agus.
Salah seorang anak menebak-nebak siapa Agus karena mereka belum pernah melihat sebelumnya. Melihat ada tulisan "AHY" di baju bagian dada kiri, mereka sempat mengira itu adalah sosok Ahok.
"AHY, Ahok tuh Ahok," ujar bocah berusia 7 tahun.
Namun setelah diberitahu temannya, dia baru sadar pria tegap itu bukanlah Ahok.
Setelah berkeliling dan melaksanakan salat Jumat, Agus menyampaikan berterima kasih atas sambutan yang dia terima di Luar Batang. Saat Agus memberi sambutan tersebut, politikus Partai Persatuan Pembangunan Abraham "Haji Lulung" Lunggana berada di masjid tersebut.
Dikonfirmasi tentang kehadirannya di Luar Batang, Lulung mengatakan dia memang tahu Agus akan melaksanakan ibadah di masjid tersebut. Karena itu dia berinisiatif mampir dan melaksanakan ibadah bersama.
"Iya saya tahu Mas Agus di sini dan saya langsung ke mari, salat bersama. Kami jemput bola lah," kata Lulung.
Lulung memang sudah menyatakan diri mendukung pasangan Agus-Sylvi di Pilkada 2017. Dia tak sepaham dengan Djan Faridz yang memilih mendukung pasangan Ahok-Djarot Syaiful Hidayat.
Meski menyatakan diri mendukung Agus-Sylvi, Lulung menegaskan dia tak menjadi bagian PPP versi Romahurmuziy. Dia tak meminta arahan Djan untuk melakukan ini semua.
"Saya punya relawan namanya Gerbang Monas, saya punya cara sendiri untuk menangkan Agus," ujar dia.
(rdk)