Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian mendalami tewasnya lima orang pengikut Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng yang meninggal. Polisi menduga kematian lima orang itu tersebut tidak wajar.
"Kami harus pastikan bahwa itu bagian dari pengikut. Kemudian apa sebabnya tentu didalami," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantornya, Senin (31/10).
Penyidik, kata dia, akan memeriksa terlebih dahulu riwayat kesehatan lima orang pengikut Taat tersebut.
Jika dapat dipastikan bahwa mereka adalah korban pembunuhan, maka polisi akan mengotopsi jenazah dan menyelidikinya. Dari titik itu, petugas akan menggali untuk mengetahui siapa tersangka pelakunya. Lima pengikut Taat itu tewas dalam kurun waktu 2013 hingga 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang terbaru tewas sepekan sebelum Taat ditangkap polisi September 2016 lalu. Istri korban, JH (60), mengadu ke Mapolres Probolinggo. JH menyebut suaminya meninggal di tenda padepokan Taat di Probolinggo, Jawa Timur.
JH bersama keluarganya menemui Kapolres Probolinggo Ajun Komisaris Besar Arman Asmara Syarifuddin. Dia mengaku bergabung ke padepokan sejak tahun 2012 silam.
Dia dijadikan juru masak. Sebagai pengikut, dia telah mengeluarkan uang mahar sebanyak Rp 1,5 juta ke Taat.
Sebelumnya, polisi telah mengusut kematian dua pengikut Taat, yakni Ismail dan Abdul Gani. Dalam kasus ini, Taat dan sejumlah anak buahnya telah ditetapkan tersangka.
Kasus ini diduga berakar pada praktik penipuan bermodus penggandaan uang di padepokan tersebut. Dalam kasus penipuan pun, Taat dan anak buahnya sudah berstatus tersangka.
Saat ini, kasus pembunuhan tersebut sudah diserahkan ke jaksa penuntut umum untuk segera disidang. Ada total tiga berkas untuk enam orang tersangka pembunuhan Ismail dan enam berkas untuk tiga tersangka pembunuhan Abdul.
"Sudah diserahkan ke Kejaksaan, tinggal menunggu sidang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono.
Sementara berkas untuk Taat sendiri saat ini masih dalam proses penyidikan untuk menyusul tersangka lainnya. Setelah beberapa berkas dinyatakan rampung, sejumlah pelaku lain pun menyerahkan diri ke polisi.
Terakhir, beberapa hari yang lalu, ada tiga orang buron yang menyerahkan diri kepada penyidik. Mereka kemudian diproses dan diberkas menjadi tiga berkas terpisah.
(sur/yul)