Polisi Usut Penganiayaan Saat Kampanye Ahok di Rawa Belong

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Kamis, 03 Nov 2016 13:55 WIB
Ketua Ranting PDI Perjuangan menjadi korban penganiayaan dalam insiden penolakan Ahok di Rawa Belong. Korban telah melapor ke Polsek Kebon Jeruk.
Polisi mengusut kasus penganiayaan yang terjadi saat kampanye Ahok di Rawa Belong, Jakarta Barat. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dayat, yang dianiaya sekelompok orang kemarin saat kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rawa Belong melapor ke polisi.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebon Jeruk Inspektur Satu Andriyanto S Randotama mengatakan, petugas masih menelaah laporan tersebut.

"Saya baru cek kebenarannya, yang jelas visumnya dilampirkan," kata Andriyanto saat dihubungi wartawan, Kamis (3/11).
Dayat membuat laporan tadi malam di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Kebon Jeruk. Sejauh ini belum diketahui siapa yang menganiayanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta Ady Widjaja menyatakan, penyerangan terhadap Dayat terjadi setelah Ahok meninggalkan Rawa Belong karena ditolak oleh sekelompok orang.
Dayat kemarin langsung divisum atas penganiayaan itu. Soal penolakan Ahok di Rawa Belong, Ady menduga dilakukan secara terorganisir.

"Enggak mungkin aksi itu spontan. Saya dapat laporan mereka itu berasal dari luar kawasan kelurahan (Sukabumi Utara) tersebut," kata Ady.

Ahok sendiri dalam insiden kemarin tidak menjadi korban karena langsung dievakuasi ke Polsek Kebon Jeruk menggunakan mikrolet. (sur/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER