Bentrokan di Majalengka Berawal dari Pengukuran Lahan Runway

Suriyanto | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 07:04 WIB
Pembangunan bandara itu masih ditentang oleh warga. Kamis pekan lalu, bentrokan pecah antara petugas dengan warga saat pengukuran lahan.
Gubernur Jabar berharap pembangunan Bandara di Majalengka berjalan lancar. (Dok. Konsorsium Pembaruan Agraria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap proses pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka bisa berjalan lancar. Sementara kasus bentrokan yang terjadi Kamis (17/11) pekan lalu diharapkan bisa diselesaikan dan tidak terulang lagi.

Aher, sapaan Ahmad, menyesalkan bentrokan yang terjadi antara warga dengan petugas kepolisian itu.

"Tentu insiden kemarin itu saya menyesalkan, tapi ketika sudah terjadi, mari kita selesaikan," kata di Kota Bandung kemarin seperti diberitakan Detikcom.
Bentrokan menurutnya terjadi saat petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) tengah mengukur luas sawah di Desa Sukamulya. Pengukuran dilakukan untuk tanah sepanjang 500 meter untuk pembangunan landasan pacu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini sudah tersedia lahan sepanjang 2.500 meter. Sementara untuk landasan pacu yang bisa digunakan pesawat berbadan lebar dibutuhkan landasan pacu dengan panjang 3.000 meter.

"Kemarin itu ialah mempermasalahkan 500 meter," ujarnya. Negosiasi telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk lahan itu.
Menurut Aher, awalnya pengukuran berjalan lancar. Bentrokan berawal saat sejumlah warga mengadang petugas. Tak cuma mengadang, warga menurut Aher, juga melawan petugas dengan ketapel, batu dan benda-benda membahayakan. "Dua korban polisi cedera," katanya.

Karena itu polisi melepaskan tembakan peringatan untuk menghalau warga. "Karena ada perlawanan keras itu, tentu saja harus ada penyelamatan kan. Penyelamatan yang pas ialah gas air mata," kata Aher.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyebut tidak semua warga yang melawan petugas berasal dari Majalengka dan tidak ada korban dari pihak warga.

Aher mengatakan, pembangunan bandara ini harus dikebut karena akan digunakan pada akhir 2018. "Kami ingin semua berjalan dengan damai. Ada proyek nasional yang diamanatkan ke Pemprov Jabar agar bandara itu bisa dipakai akhir 2018," kata Aher.

Desa Sukamulya terletak di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka memiliki luas sekitar 735 hektare. Kawasan itu menjadi salah satu area yang akan digunakan untuk lahan BIJB sekitar 1.800 hektare.

Bandara internasional itu akan dikelola PT BIJB, satu BUMD yang dibentuk pada 2013 lalu. Tak hanya bandara, perusahaan itu juga akan membuat Aerocity yang diperkirakan dibangun di atas lahan 3.200 hektare.  (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER