Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro. Ungkapan itu ditujukan Jokowi kepada Pemerintah Kuba dan rakyatnya yang tengah berduka.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam pada pemerintah dan rakyat Kuba atas meninggalnya Bapak Fidel Castro, mantan Presiden Kuba pada hari Sabtu 26 November lalu," ujar Jokowi usai menghadiri acara Peringatan Hari Guru Nasional di Sentul, Bogor, Minggu (27/11), dikutip Detikcom.
Sebagai penghormatan atas meninggalnya Fidel Castro, Pemerintah Kuba menetapkan hari berkabung nasional selama 9 hari sejak kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fidel tutup usia pada Jumat malam (25/11), pukul 22.29 waktu setempat. Hal itu disampaikan Presiden Kuba Raul Castro yang merupakan adik kandung Fidel.
Fidel Castro merupakan pemimpin Kuba yang paling lama menjabat di negeri komunis itu. Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008 itu meninggal dunia di usia 90 tahun.
Saat menjelang usianya yang ke-90 tahun pada April lalu, Fidel pernah bercanda soal kematian. "Saya segera memasuki usia 90 tahun. Saya akan segera menjadi seperti semua orang lain. Giliran itu akan datang," katanya.
Pesan untuk Guru
Hari ini, Jokowi berkunjung ke Bogor dalam rangka memperingati Hari Guru. Dia mengingatkan kepada para guru untuk mengajarkan etika berinternet. Dia prihatin banyak pengguna media sosial yang tidak santun dan menyampaikan hujatan.
"Dalam sebulan terakhir kalau dibuka di medsos, apa yang ada di situ saling hujat. Ini bukan nilai Indonesia," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, guru memagang peran sental dalam mendidik etika generasi penerus bangsa. Salah satunya etika dalam penggunaan media sosial.
"Ini tugas bapak ibu guru untuk memberi tahu. Bapak ibu guru punya peran sentral, agar diberi tahu etika berinternet, sopan santun dalam menyampaikan sesuatu di Medsos. Saya titip agar anak-anak kita diajak bermedsos yang santun," ujarnya.
Dia yakin para guru dapat membantu mencetak generasi yang hebat. Anak didik mereka merupakan masa depan bangsa di kemudian hari. "Satu guru hebat bisa melahirkan ribuan orang hebat," katanya.
(yul)