Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi Bela Islam III berjalan relatif lancar. Aksi itu ditandai oleh pidato singkat Presiden Joko Widodo di hadapan ratusan ribu peserta aksi, usai salat Jumat di silang Monas.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut pidato Presiden mendapat sambutan hangat dari massa aksi. "Alhamdulillah, jamaah mengapresiasi pidato Presiden. Itu terlihat dari sambutan hangat mereka," kata Lukman kepada wartawan, Jumat (2/12).
Jokowi salat Jumat bersama ratusan ribu orang di bawah guyuran hujan. Usai salat, ia mendapat kesempatan berpidato. Kapasitas Monas sendiri diperkirakan dapat menampung sekitar 600-700 ribu orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidato singkatnya Jokowi mengucapkan terima kasih kepada alim-ulama, ustaz, serta ribuan jamaah yang ia sebut telah menjalankan aksi secara tertib.
Tak ada kejadian mencolok selama Presiden berpidato. Massa aksi tertib mendengarkan pidato dan sesekali ikut menyerukan mengikuti seruan takbir dari Presiden.
Menteri Lukman mengatakan, Presiden memutuskan ikut salat Jumat bersama massa aksi hanya beberapa saat sebelum adzan berkumandang.
"Presiden sendiri yang memutuskan. Dia mengatakan ingin hadir langsung untuk memberi apresiasi dan berterima kasih kepada massa aksi yang telah secara ikhlas mendoakan kedamaian bangsa," kata Lukman.
#Aksi212 hari ini diikuti oleh sekitar satu juta orang dari berbagai elemen dan daerah. Sekitar 600 ribu-700 ribu orang memenuhi Monas, dan ditambah dengan ratusan ribu lain yang memadati wilayah sekitarnya. Massa mengusung satu tuntutan, yaitu menuntut aparat penegak hukum mengadili tersangka Basuki Tjahaja Purnama dalam kasus dugaan penistaan agama.
Sesuai kesepakatan, aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini, berakhir usai salat Jumat. Saat ini para peserta masih bergerak ke sejumlah titik bus yang akan membawa mereka pulang ke rumah masing-masing.
"Kita berharap tak ada lagi aksi seperti ini. Menurut Saya aksi seperti ini tak diperlukan lagi. Memang aksi ini adalah hak dari setiap warga, tapi kami juga minta untuk mempertimbangkan kepentingan masyarakat lain. Mari kita bersabar menunggu proses hukum Ahok," kata Lukman.
(wis/rdk)