Sri Mulyani: Mar'ie Muhammad Teladan Berantas Praktik Korupsi

Elisa Valenta | CNN Indonesia
Minggu, 11 Des 2016 12:00 WIB
Menurut Sri Mulyani, sosok Mar'ie yang dikenal dengan sebutan Mr.Clean ini merupakan tokoh yang dapat menjadi teladan dalam upaya memberantas praktik korupsi.
Menurut Sri Mulyani, sosok Mar'ie yang dikenal dengan sebutan Mr.Clean ini merupakan tokoh yang dapat menjadi teladan dalam upaya memberantas praktik korupsi. (AFP PHOTO/KEMAL JUFRI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepergian Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Ma'rie Muhammad pada akhir pekan ini meninggalkan duka mendalam bukan hanya bagi keluarga, namun juga bagi Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati. Menurut Sri Mulyani, sosok Mar'ie yang dikenal dengan sebutan Mr.Clean ini merupakan tokoh yang dapat menjadi teladan dalam upaya memberantas praktik korupsi.

Dalam keterangan resminya, Minggu (11/12), Sri Mulyani mengungungkapkan dukacita yang mendalam bagi kepergian Ma'rie yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak. Sri Mulyani menilai, almarhum telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menegakkan integritas di institusi yang ia pimpin terkait pemberantasan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Sumbangan Pak Ma'rie menjadi sangat istimewa dan inspiratif karena dilakukan pada masa Indonesia masa itu di mana korupsi dianggap sebagai praktik wajar bagi semua pejabat," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bahkan menyebut Ma'rie tidak hanya tetap bersih dan sederhana namun juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini teladan yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua penerusnya," ujarnya.

Mar'ie diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan VI pada 17 Maret 1993. Pria kelahiran Surabaya, 3 April 1939 ini mendapat julukan Mr.Clean karena tak henti berjuang memberantas korupsi di lingkungan Kementerian Keuangan.
Ia juga berupaya meningkatkan efisiensi dan berusaha membersihkan institusi dari pegawai yang korup.

Salah satu hal nyata yang dilakukannya dengan menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang dinilai terlalu besar.

"Kita semua kehilangan sosok Pak Mar'ie, namun warisan sikap dan contoh perilaku beliau menjadi cerita abadi yang terus menyulut api perbaikan di Kementerian Keuangan dan Indonesia," ujar Sri Mulyani.
Mar'ie mengembuskan nafas terakhirnya pada Minggu pukul 01.37 WIB, di usia 77 tahun, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Putra sulung Mar'ie, Rifkhi menyebutkan bahwa sang ayah menderita pneumonia atau radang paru-paru sebelum meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta.

Jenazah Mar'ie disemayamkan di rumah duka, Jalan Taman Brawijaya III, Nomor 139, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jasad Mar'ie rencananya dimakamkan seusai salat Dzuhur di mesjid Al Azhar dan akan dimakamkan di Pemakaman Tanah Kusir.

Sebelum menjadi Menkeu, lulusan Master of Arts In Economics, Universitas Indonesia itu mengabdi sebagai Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan RI (1969 - 1972). Kemudian dia menjabat sebagai Direktur di Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI (1972-1988).
Kariernya berlanjut di Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan sebagai Direktur Jenderal (1988-1993 ), dan diangkat menjadi Menteri Keuangan Kabinet Pembangungan VI (1993-1998).

Gerakan bersih Mar’ie sempat mengantarkan Indonesia menjadi pelopor di Asia Tenggara dalam bidang perekonomian, di awal 1997.

Paripurna sebagai menteri, Mar'ie tercatat pernah menjadi Ketua Oversight Committee (OC) BPPN, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ketua Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), dan komisaris utama PT Bank Syariah Mega Indonesia. (val/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER