Dituduh Hina Pahlawan Nasional, Kader PKS Dipolisikan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 18:52 WIB
Dwi Estiningsih mengunggah status kontroversial tentang pahlawan nasional yang kini menjadi ikon lembaran rupiah baru. Forum anak pejuang pun mempersoalkannya.
Dwi Estiningsih mengunggah status kontroversial tentang pahlawan nasional yang kini menjadi ikon lembaran rupiah baru. Forum anak pejuang pun mempersoalkannya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kader Partai Keadilan Sejahtera Dwi Estiningsih dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Rabu (21/12). Perempuan yang pernah mencalonkan diri menjadi calon anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta itu dituduh menghina sejumlah pahlawan nasional yang menjadi ikon dalam lembaran rupiah yang baru diterbitkan Bank Indonesia (BI).

Pelapor Dwi adalah Forum Komunikasi Anak Pejuang Republik Indonesia. Laporan ormas itu diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya bernomor LP/ 6252/ XII/ 2016/ PMJ/Ditreskrimsus. Laporan itu atas nama Sekretaris Forkapri, Achmad Zaenal Effendi.

"Sebagai anak seorang pejuang merasa prihatin. Saya berharap kawan-kawan anak pejuang meneruskan laporan ke setiap daerah karena sudah melukai dan melecehkan pejuang," ujar Achmad di Jakarta, Rabu siang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui akun Twitter @estiningsihdwi, Dwi mengunggah status bertuliskan, "Luar biasa negeri yang mayoritas Islam ini. Dari ratusan pahlawan, terpilih 5 dari 11 adalah kafir. #lelah."

Unggahan Dwi itu menyangkut tampilan uang baru yang dikeluarkan pemerintah. Kicauannya itu berlanjut, "Tiada pahlawan Imam Bonjol di dompet kami lagi."

Kepada Detikcom, Ketua DPP Bidang Humas PKS Dedi Supriadi menyebut Dwi memang kader partainya. Namun ia menyatakan, pernyataan Dwi di Twitter bukan pendapat PKS.

"Saya kira itu pendapat pribadi ya. Kan dia nulisnya di akunnya sendiri. Sama sekali tidak mewakili pendapat partai," ujarnya. (abm/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER