Pascabanjir, Listrik dan Komunikasi Di Bima Sudah Membaik

Elise Dwi Ratnasari, Antara | CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2016 10:47 WIB
Layanan listrik dan telekomunikasi mulai membaik pascabanjir bandang di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Kerusakan banjir bandang di Bima. (ANTARA FOTO/Didin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir bandang yang melanda Kota Bima dan Kabupaten Bima, di Pulau Sumbawa, NTB pada Rabu (21/12) menyebabkan layanan listrik dan saluran komunikasi lumpuh. Saat ini kondisi layanan listrik dan komunikasi mulai membaik.

Menurut General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Nusa Tenggara Barat Karyawan Aji, kondisi kelistrikan di Kota Bima sudah pulih 89 persen setelah tim teknisi melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir.

Jumlah total beban sistem Bima yang dipasok PLN saat ini telah mencapai 37,6 mega watt (MW). Sementara pada kondisi normal sekitar 42 MW. "Pemulihan telah mencapai 89 persen. Masih ada sekitar 5 MW yang harus dipulihkan," kata Aji, seperti dilaporkan Antara, Jumat (23/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekurangan daya pasok listrik di Kota Bima, disebabkan robohnya beberapa tiang jaringan maupun terendam banjir.
Sementara itu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyatakan layanan komunikasi sudah berangsur pulih setelah upaya pemulihan infrastruktur dilakukan dengan masa waktu perbaikan maksimal 2x24 jam.

"Upaya recovery dilakukan dengan mengaktifkan back-up sistem jaringan terestrial dan pengalihan trafik melalui rute alternatif. Langkah ini berhasil menghidupkan layanan voice dan sms serta layanan data Telkomsel di area NTT," kata VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo.

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pendataan jumlah pengungsi maupun daerah yang paling parah terdampak banjir.

"Pendataan masih dilakukan, kendalanya, laporannya itu sepotong-sepotong," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo mengungkapkan langkah yang diambil saat ini terfokus pada penyelamatan jiwa, yakni pemulihan psikososial korban banjir.
Bencana banjir yang ditetapkan sebagai bencana skala provinsi ini melanda tiga wilayah, yakni Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa. Pemerintah daerah menetapkan masa tanggap darurat selama tiga hari, mulai dari 22 - 24 Desember 2016. (yul)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER