Jakarta, CNN Indonesia -- Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, ikut meninjau para korban terbakarnya kapal penumpang Zahro Express di perairan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Dia mengatakan, pihaknya akan mengatur kembali sistem transportasi penumpang yang ke Kepulauan Seribu.
Sumarsono juga mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dalam melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.
“Pihak Polda akan melakukan penyelidikan terkait manivest data penumpang. Sementara itu, ke depan kami akan mengorganisir kembali sistem transportasi penumpang dari dan menuju Kepulauan Seribu,” kata Sumarsono dalam rilisnya yang diterima
CNNIndonesia.com, Minggu (1/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sumarsono menginstruksikan kepada jajarannya agar pertolongan segera diberikan untuk para korban. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan untuk pembiayaan pengobatan.
“Pertolongan segera diberikan, administrasi mengikuti kemudian, yang paling penting bagaimana korban segera memeroleh pertolongan,” imbuhnya.
Kapal Zahro Express terbakar saat berada pada 1 mil sebelah Barat Muara Angke. Kapal penumpang itu akan berlayar ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Namun di tengah laut, kapal mengalami inside kebakaran pada Minggu (1/1) sekitar pukul 08.45 Wib. Lokasi kejadian tepatnya di 06 04' 776" S / 106 46' 243" E.
Kapal yang dibuat pada 2013 itu berbahan Fiberglass. Kapal dinyatakan laik laut dengan sertifikat keselamatan yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke yang masih berlaku sampai dengan Juni 2017. Saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah perairan Kepulauan Seribu dinyatakan sedang normal.
Kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc tersebut mengangkut sekitar 244 orang, termasuk 6 orang Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan kapasitas kapal mencapai 285 orang.
Data Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta yang dikutip Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 194 korban dinyatakan selamat, 23 korban meninggal dunia, 17 korban luka-luka, dan 17 lainnya masih dinyatakan hilang.