Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyebut, nakhoda Kapal Motor Zahro Express melompat paling akhir saat tragedi kapal terbakar.
"Keterangan dari penumpang selamat, (nakhoda) tidak (melompat duluan) ternyata belakangan," ujarnya di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (2/1).
Pernyataan itu untuk mengklarifikasi keterangan Direktur Hubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan Antonius Tony Budiono yang mengatakan bahwa kapten kapal melompat duluan untuk menyelamatkan diri. Tony juga mengancam akan mencabut lisensi berlayar nakhoda itu karena perbuatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun berdasarkan keterangan penumpang selamat yang disampaikan pada polisi, Iriawan mengatakan, nakhoda kapal itu menjadi orang yang terakhir melompat saat kejadian.
Pemeriksaan, kata Iriawan, tetap akan dilakukan terhadap anak buah kapal, nakhoda, juru mesin dan syahbandar untuk mengetahui penyebab terbakarnya kapal itu. Polisi juga akan menindak tegas jika kebakaran itu akibat kelalaian petugas kapal.
Iriawan mengatakan, kapal yang terbakar itu berbahan
fiberglass yang membuatnya mudah terbakar. Mesin kapal juga diketahui pecah saat kebakaran itu terjadi.
Pengangkatan kapal juga akan dilakukan besok, Selasa (3/1) sampai dua hari ke depan sebagai upaya mengetahui penyebab kebakaran itu.
"Besok sampai dua hari nanti kami akan angkat kapal ke atas, tim dari Mabes Polri akan mendalami penyebab dari terbakarnya kapal tersebut," ucapnya.
Kapal terbakar saat berada satu mil di sebelah barat Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Kapal itu mengangkut 184 penumpang yang sebagian besar akan berwisata ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu (1/1) pukul 08.45 Wib. Akibat kebakaran, 23 orang tewas. Sementara 31 orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Saat ini kapal sudah ditarik oleh Kapal Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di pelabuhan Muara Angke. "Kondisi kapal gosong dan rusak berat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis.
(rel)