Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengamankan satu orang pria karena dianggap melakukan provokasi di kubu massa yang kontra terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ada seseorang yang mungkin jadi pertanyaan bagi teman-teman dari FPI. Setelah ditanya mungkin membingungkan (karena) tidak bisa memberikan jawaban, lalu terpaksa harus kami amankan," kata Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana, di lokasi sidang Ahok, Jakarta Selatan (10/1).
Orang itu kini diamankan di posko yang berada di dalam lingkungan Gedung Kementan. Orang itu belum bisa dimintai keterangan lantaran diduga masih dalam pengaruh minuman keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nanti tes urine pasti kita lakukan," ujar Suntana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pria yang ditangkap itu merupakan seorang satpam. Namun Suntana menegaskan untuk identitas resmi dan motif akan disampaikan setelah pemeriksaan dilakukan.
Dalam kesempatan ini, Suntana juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas penutupan jalan yang dilakukan di depan Kementan.
"Polisi ingin meminta maaf kepada masyarakat yang terganggu akibat penutupan ini, tapi ini kita lakukan untuk kepentingan kita bersama," kata dia.
Kubu Ahok BergoyangMasih di lokasi yang sama, meski disekat oleh batas ruas jalan, Barisan Relawan Basuki-Djarot (Bara Badja) atau massa pendukung Ahok menunjukkan aksi yang berbeda dalam mengawal persidangan Ahok hari ini.
Tak hanya berteriak-teriak melakukan orasi, merek juga bernyanyi dan bergoyang bersama.
Beragam lagu diputar melalui pengeras suara dari mobil komando; mulai dari lagu daerah, lagu nasional, hingga lagu pop.
Lagu daerah yang dinyanyikan pun beragam, mulai dari lagu daerah Sumatera Utara, Jawa, hingga Merauke.
Setelah sebelumnya memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya, massa pendukung juga memutar lagu Kebyar-Kebyar yang diciptakan Gombloh.
Pendukung Ahok makin bersemangat saat lagu pop berjudul Bendera milik band Cokelat yang dirilis tahun 2001 diputar dari mobil komando. Mereka berkumpul dan bersama-sama mengayunkan bendera merah putih.
(gil)