Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar tua di Kelurahan Senen, Jakarta, kembali terbakar pekan ini. Meski kejadian itu terus berulang, para pedagang tak bisa mengelak kedukaan. Kebakaran itu membuat urusan materi mereka menjadi pelik.
Jumat kemarin, Rosana Saragih memindahkan lapak baju bekasnya ke halaman depan Pasar Senen. Ia tak ingin berhenti berjualan karena kebutuhan hidup memaksanya terus berdagang.
Rosana mengaku juga menjual sebagian pakaiannya. Ia beralasan, sebagian besar busana yang ia jajakan ludes dilahap si jago merah. "Saya jual daster, blus, dan celana untuk beli susu dan makan," ujarnya, Sabtu (21/1).
Akibat kebakaran Kamis lalu, Rosana merugi hampir Rp8,5 juta. Nominal itu berasal dari tiga karung pakaian bekas yang ia beli sebelum musibah menderanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosana berharap Pemprov DKI Jakarta segera merealisasikan relokasi pedagang korban kebakaran. Ia tidak ingin berdebat soal lapak baru yang dijanjikan pemerintah.
"Kalau urusan perut, kami bisa cari sana-sini. Tapi kami punya keluarga, anak masih sekolah dan butuh susu. Kami harus segera berdagang lagi," kata Rosana.
 Pedagang toko pakaian mencari sisa barang dagangan yang masih bisa diselamatkan paska kebakaran di Pasar Senen, Sabtu (21/1). (CNN Indonesia/Sisilia Claudea Novitasari) |
Lain lagi dengan Nely, pemilik kios jahit di Senen. Ia berkata, tujuh pegawainya kini menganggur. Lebih dari itu, ia kini terancam tak bisa menyelesaikan pesanan pelanggan.
"Harus segera relokasi, kasihan karyawan saya, sekarang mereka
nganggur. Pesenan pesan baju juga terhambat, kasihan pelanggan," tuturnya.
Akibat kebakaran, Nely mengklaim merugi hinga Rp500 juta. Tiga kiosnya, masing-masing untuk tempat jahit dan menjajakan batik serta bahan tekstil berubah jadi abu.
Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, kebakaran Kamis lalu berdampak ke sekitar 1100 kios. Blok satu dan dua merupakan lokasi yang terdampak paling parah.
Bahan tekstil yang mudah terbakar di dua blok itu, kata Dwiyono, membuat api menjalar secara cepat.
Tiga hari usai kebakaran terjadi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut instansinya kesulitan melakukan olah kejadian perkara. Ia berkata, penyidik baru dapat menyelidiki lokasi setelah seluruh bara api di pasar itu padam.
"Kalau sudah padam, baru diserahkan kepada kami. Setelah itu kami akan pasang garis polisi lalu mengolah TKP," ujar Argo.
Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede berjanji segera merelokasi pedagang. Ia berkata, jajarannya telah berkoordinasi dan membahas tata letak penampungan sementara dengan PT Pembangunan Jaya.
Adapun, PT Pembangunan Jaya mewacanakan pemberian lapak sementara berukuran 2x2 meter. Perusahaan daerah itu kini membuka loket pendataan bagi pedagang terdampak kebakaran.
PT Pembangunan Jaya mensyaratkan fotokopi kartu tanda penduduk dan bukti penyewaan lapak untuk peserta relokasi.
(abm/les)