Pengacara Ahok Laporkan Muchsin Alatas ke Polda Metro
Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2017 00:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pengacara Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melaporkan Ketua Front Pembela Islam Jakarta Muchsin Alatas ke Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Senin malam (23/1).
Laporan tersebut diformalkan dengan surat nomor LP/390/I/2017/Ditreskrimum, tertanggal 23 Januari 2017.
Dalam salinan surat yang diterima CNNIndonesia.com, dari perwakilan pengacara, Rolas Sitinjak, tertulis pelapor atas nama Pahrozi selaku advokat. Sementara terlapor adalah Habib Muchsin Alatas alias Habib Muchsin.
Muchsin dilaporkan melanggar pasal 242 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang memberikan keterangan palsu di bawah sumpah.
“Yang dilaporkan tentang dia mengatakan bahwa dia merupakan perwakilan 39 ormas,” kata Rolas.
“Dan bahwa terlapor menyatakan menerima ribuan sms dan telepon tentang pidato BTP (Ahok) di Pulau Seribu.”
Ahok dalam surat tersebut dituliskan sebagai korban dalam kejadian yang terjadi pada 3 Januari di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Peristiwa disaksikan oleh tiga orang.
Ahok disidang karena dituding melakukan penistaan agama dengan menyitir ayat suci. Permasalahan ini telah mengundang reaksi keras masyarakat dan beberapa gelombang demonstrasi.
Sebelumnya, Rolas juga telah melaporkan Sekretaris Jenderal FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan atas tuduhan serupa.
Laporan tersebut diformalkan dengan surat nomor LP/257/I/2017.
“Pada fakta persidangan, Novel mengatakan Ahok telah merekayasa kasusnya dia sehingga masuk penjara dan juga Habib Novel mengatakan Ahok telah membunuh dua anak buah (Novel) di penjara,” kata Rolas saat melapor pekan lalu.
(aal)
Laporan tersebut diformalkan dengan surat nomor LP/390/I/2017/Ditreskrimum, tertanggal 23 Januari 2017.
Muchsin dilaporkan melanggar pasal 242 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang memberikan keterangan palsu di bawah sumpah.
“Yang dilaporkan tentang dia mengatakan bahwa dia merupakan perwakilan 39 ormas,” kata Rolas.
“Dan bahwa terlapor menyatakan menerima ribuan sms dan telepon tentang pidato BTP (Ahok) di Pulau Seribu.”
Ahok dalam surat tersebut dituliskan sebagai korban dalam kejadian yang terjadi pada 3 Januari di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Peristiwa disaksikan oleh tiga orang.
Ahok disidang karena dituding melakukan penistaan agama dengan menyitir ayat suci. Permasalahan ini telah mengundang reaksi keras masyarakat dan beberapa gelombang demonstrasi.
Sebelumnya, Rolas juga telah melaporkan Sekretaris Jenderal FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan atas tuduhan serupa.
Laporan tersebut diformalkan dengan surat nomor LP/257/I/2017.
“Pada fakta persidangan, Novel mengatakan Ahok telah merekayasa kasusnya dia sehingga masuk penjara dan juga Habib Novel mengatakan Ahok telah membunuh dua anak buah (Novel) di penjara,” kata Rolas saat melapor pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK