Wiranto Tak Setuju Istilah Pribumi dan Non Pribumi

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2017 16:49 WIB
Pribumi merupakan singkatan dari pejuang Republik Indonesia yang tetap membumi. Jika WNI itu mati-matian membela Indonesia maka dia sudah pasti seorang pribumi.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan ketidaksukaannya terhadap istilah pribumi dan non-pribumi.(CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan ketidaksukaannya terhadap istilah pribumi dan non-pribumi yang biasa disebut-sebut di Indonesia. Menurut dia, jika dua istilah itu terus didegungkan maka berpotensi menghambat persatuan Indonesia.
Kata-kata itu disampaikan Wiranto saat dirinya menghadiri forum kebangsaan menyambut perayaan Hari Raya Imlek yang jatuh pada Sabtu (28/1) besok.
"Ini persepsi pribadi saya, diterima atau tidak jangan didebatkan, tapi pribadi saya pribumi dan non pribumi tak layak untuk dikembangkan lagi," kata dia saat ditemui di Plaza Sinarmas, Kamis (26/1).
Mantan Panglima TNI tersebut menjelaskan bahwa ada perbedaan besar antara pribumi dan non pribumi.
Jika dimasukkan dalam konteks perjuangan memperjuangkan bangsa, warga negara Indonesia yang berjuang demi bangsa sudah pasti masuk dalam kategori pribumi, tak peduli dari etnis atau kaum mana dia berasal.
Menurut dia, pribumi merupakan singkatan dari pejuang Republik Indonesia yang tetap membumi. Jika WNI itu mati-matian membela Indonesia maka dia sudah pasti seorang pribumi.
"Saat seseorang merasa memiliki negeri ini dan membela habis-habisan maka dia pribumi," ujar Wiranto.
Namun, lanjutnya, jika WNI tersebut tidak merasa memiliki dan bahkan tak berjuang demi negara, tak peduli dari ras manapun dia, dia tak akan disebut sebagai pribumi.
Dia lantas sedikit menyinggung kaum Tionghoa yang selalu dianggap bukan pribumi karena nenek moyangnya bukan asli Indonesia melainkan berasal dari negeri Tirai Bambu. Menurut Wiranto, tak ada orang yang berhak mempertentangkan soal garis keturunan itu karena itu pemberian dari tuhan.
Bagi dia, hanya orang bodoh yang mempertentangkan kodrat dari tuhan seperti itu.
"Jika dilahirkan di Indonesia, teman-teman Tionghoa itu sudah beberapa generasi jadi pasti orang Indonesia," katanya.
Wiranto pun menegaskan, setiap masyarakat Indonesia yang terlahir dalam kondisi apapun akan dilindungi negara. Untuk itu, katanya, kaum minoritas tak perlu khawatir akan tindak penindasan dari kaum mayoritas. 
Namun demikian, Wiranto mengakui keberagaman sebagai suatu kerawanan. Namun, di sisi lain, ia menganggap hal ini kekuatan suatu bangsa.
"Kalau tak bisa dijadikan satu kekuatan padu, itu kerawanan. Tapi kalau bisa dijadikan unity, persatuan, bisa dijadikan kekuatan," papar Wiranto.
Untuk itu, Wiranto menekankan akan kembali menggaungkan nilai-nilai Pancasila, salah satunya sila pertama, yaitu Ketuhanan yg Maha Esa. Dengan demikian, Wiranto berharap masyarakat Indonesia dapat menghargai adat, budaya, dan agama lain.


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(put/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER