Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPR Setya Novanto mengaku sempat merasa canggung ketika hendak berpidato di hadapan peserta paripurna kehadiran Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/3).
“Ada grogi-grogi juga,” ujar Setya di Gedung DPR, Jakarta.
Dalam pidato tersebut, Setya terlihat canggung ketika menyampaikan nama tamu undangan yang hadir ke DPR. Sikap canggung terlihat ketika salah menyebut jabatan Try Sutrisno. Kala itu, Setya menyebut Try adalah seorang mantan Wakil Ketua DPR.
“Tak lupa di sini juga hadir Bapak Try Sutrisno, Wakil DPR Republik Indonesia,” ujar Setya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat salah penyebutan jabatan itu, sejumlah tamu undangan terdengar mengoreksi Setya. Mereka terdengar menyebut Try sebagai Wakil Presiden. Mendengan koreksi dari tamu, Setya sontak mengoreksi pernyataanya dan mengklrifikasi penyebab kesalahan penyebutan jabatan tersebut.
“Wakil Presiden Republik Indonesia. Ini orang kalau di sebelah Raja grogi-grogi sedikit,” ujar Setya sambil tertawa.
Klarifikasi itu juga disambut tepuk tangan dan gelak tawa para tamu undangan, termasuk Try.
Berdasarkan pantauan, Setya duduk bersebelahan dengan Raja Salman. Di antara kedua sosok itu, terdapat seorang penerjemah yang menjadi penghubung komunikasi antara Setya dan Raja Salman.
Dalam kunjungan Raja Salman ke DPR, sejumlah mantan perjabat negara terlihat hadir, di antaranya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta dua mantan Ketua DPR, yaitu Agung Laksono dan Akbar Tanjung.
Tak hanya itu, sejumlah menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo juga terlihat hadir, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar.
Setelah selesai, Setya menilai kehadiran Raja Salman merupakan hal yang bersejarah bagi Indonesia. Ia mengaku, Raja Salman mengucapkan terima kasih atas antusiame masyarakat Indonesia saat menyambut kehadirannya.
“Beliau (Raja Salman) sangat senang dan berterima kasih kepada rakyat Indonesai yang begitu ramah. Apalagi menurut beliau Indonesia adalah negara muslim terbesar,” ujar Setya.
Selain itu, kehadiran Raja Salman juga dinilai sebagai salah satu pintu masuk bagi hubungan bilateral ke depan antara Indonesia dengan Arab Saudi, salah satunya dalam membangun kerja sama melawan radikalisme dan peningkatan pelayanan bagi pekerja migran Indonesia di Arab Saudi.
“Raja telah menyampaikan kebesaran hati yang sanagt luar biasa kepada bangsa Indonesia dan memberi arti sangat besar bahwa radikalisme harus diperangi secara bersama,” tuturnya.
(rdk)