Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak keluarga meminta kepolisian membatalkan rencana autopsi terhadap jenazah manajer grup musik JKT48, Inao Jiro. Mereka menjadikan indikasi bunuh diri yang dilakukan Inao sebagai alasan.
"Tidak jadi diaotopsi karena ada permintaan keluarga dan keterangan dokter yang menyatakan ada indikasi bunuh diri dengan cara gantung diri," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Jakarta, Rabu (22/3).
Inao ditemukan istri dan pekerja rumah tangganya dalam kondisi gantung diri di kediamannya yang berada di kawasan Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa petang kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk status kewarganegaraan Inao, Polri kemudian memberikan informasi kematian itu kepada Konsulat Jenderal dan Kementerian Luar Negeri Jepang.
Kematian Inao disusul penundaan seluruh aktivitas JKT48 hingga Sabtu mendatang. Anggota kelompok musik itu, Ratu Vienny Fitrilya, batal menghadiri peringatan 77 Tahun Sapardi Djoko Damono di Bentara Budaya, Jakarta, Rabu malam.
Di luar kasus Inao, Martinus menyebut aparat desa, kelurahan hingga RT dan RW bertanggung jawab membina masyarakat. Ia meminta perwakilan pemerintah di tingkat akar rumput itu mampu mencegah bertambahnya kasus bunuh diri.
"Yang harus dilakukan, aparat desa, kelurahan, RT dan RW harus melakukan bimbingan ke masyarakat," kata Martinus.