Ma'ruf Amien Sebut Agama dan Politik Tak Bisa Dipisahkan

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 16:58 WIB
Ma'ruf mengatakan, politik dan agama saling menopang. Jika ada ajaran agama yang membahayakan, maka itu adalah pemahaman radikal dalam beragama.
Ketua MUI Ma'ruf Amien menyebut, politik dan agama saling menopang dan tak bisa dipisahkan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, secara garis besar, politik dan agama tak bisa dipisahkan. Agama dan politik menurutnya justru bisa saling menopang.

Ia mencontohkan upaya islam moderat seperti PBNU menyelesaikan soal Islam dan Pancasila serta hubungan antara Muslim dan non-Muslim.

"Itu semua diberi landasan-landasan keagamaan. Sebenarnya antara politik dan agama saling menopang," kata Ma'ruf usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis (30/3).
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menyatakan hal tersebut terkait dengan pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Saat meresmikan Tugu Titik Nol Islam Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, Jokowi mengatakan, perdamaian antaragama, suku, dan ras jangan sampai rusak hanya karena kepentingan politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu Jokowi meminta bantuan tokoh agama untuk menjaga perdamaian antarumat beragama terutama pilkada. Ia berharap masyarakat benar-benar mengetahui bagian agama dan politik.
"Jangan dicampuradukan politik dan agama. Dipisah betul. Sehingga rakyat tahu mana agama mana politik," kata Jokowi.

Soal pernyataan Jokowi itu, Ma'ruf menilai apa yang disampaikan itu terkait dengan pemahaman radikal dalam beragama. Pemahaman tersebut menurutnya memang bisa menimbulkan masalah kebangsaan.

"Ada pemahaman keagamaan yang radikal, destruktif sehingga bisa terjadi hal-hal yang bisa bertentangan dan menimbulkan keresahan masyarakat," kata Ma'ruf.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER