Jakarta, CNN Indonesia -- Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar meminta masyarakat meningkatkan pemahaman agama untuk meningkatkan kualitas umat. Hal itu disampaikan Nasaruddin usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (5/4).
Salah satu cara meningkatkan pemahaman adalah lewat pendidikan, termasuk pendidikan agama. Masyarakat, menurut Nasaruddin, akan semakin bijak apabila memiliki pemahaman yang dalam terhadap suatu hal.
"Jangan belajar agama di permukaan, nanti muncul persoalan. Persoalan muncul karena kurang dalam pemahaman," kata Nasaruddin usai pertemuan.
Salah satu persoalan yang muncul akibat kurangnya pemahaman terhadap agama adalah munculnya kebiasaan menyalahkan orang lain ketika menghadapi suatu masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasaruddin meyakini itu tak akan terjadi jika ada pemahaman mendalam terhadap agama. Pemahaman yang mendalam, menurut Nasaruddin, akan membuat semakin seseorang bersikap moderat menyikapi keberagaman masyarakat.
"Semakin dalam pemahaman keagamaan, Insya Allah semakin moderat, toleran, dan kooperatif dalam pengertian kebangsaan kita," ucapnya.
Pertemuan Nasaruddin dengan Presiden Jokowi berlangsung santai, namun tertutup. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam.
Nasar membantah pertemuan tadi dilakukan karena aksi-aksi demonstrasi yang belakangan terjadi. Aksi demo terakhir terjadi pada 31 Maret yang digagas Forum Umat Islam.
Dalam aksinya, massa mendesak Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicopot dari jabatannya.
Sejumlah aksi yang terjadi dalam enam bulan terakhir ini kerap dimulai di Masjid Istiqlal terlebih dahulu. Dari Istiqlal massa biasanya berjalan menuju Istana Merdeka atau Gedung DPR/MPR untuk menyuarakan tuntutan mereka.