Jakarta, CNN Indonesia -- Masjid Raya DKI Jakarta yang baru selesai dibangun di kawasan Daan Mogot sempat ingin diberi nama Nurul Qamar yang berarti Cahaya Bulan atau Cahaya Purnama. Ide nama itu untuk menunjukkan prestasi Basuki Tjahaja Purnama dalam membangun tempat ibadah itu.
Fakta tersebut disampaikan Ahok, sapaan Basuki, saat datang ke Kantor Gerakan Pemuda Ansor, Jumat (7/4). Ia berkata, nama tersebut sempat diusulkan bawahannya di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta saat rapat membahas nama Masjid Raya berlangsung.
"Ada pejabat di DKI ngusulin saya nama Masjid Raya Daan Mogot dikasih nama Nurul Qamar (katanya) 'supaya orang tahu Bapak yang bikin.' Saya bilang 'tidak boleh, kita kan mau tegakkan ajaran Rahmatan Lil Alamin, lebih baik namanya Hasyim Asyari'," ujar Ahok.
Masjid Raya DKI akhirnya diberi nama Hasyim Asyari saat diresmikan 16 April mendatang. Rencananya, peresmian tempat ibadah itu akan dihadiri Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasyim Asyari merupakan pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Pahlawan nasional itu juga mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng semasa hidupnya.
Selain menyinggung keberadaan Masjid Raya DKI, Ahok juga sempat mengungkap proyek revitalisasi kawasan makan Mbah Priuk di Jakarta Utara. Ia mengaku telah menyelesaikan rancang bangun kawasan tersebut.
Kawasan makam Mbah priuk akan dibangun di atas lahan seluas 3,4 hektar. Ahok mengklaim biaya revitalisasi kawasan tersebut akan berjumlah Rp50 miliar.
"Tempat ini tidak bisa digusur kecuali Taliban berkuasa. Kami akan bangun hampir Rp50 miliar kompleksnya, akan jadi tempat destinasi religi yang paling baik, masjid di atas danau," katanya.
Kawasan cagar budaya dan wisata religi Mbah Priuk akan dikelola oleh sebuah yayasan. Rencananya, revitalisasi kawasan itu akan selesai pada 2019.